Pemerintahan

Tri Rismaharini Beri Inspirasi 100 Saintis Perempuan Indonesia

132
×

Tri Rismaharini Beri Inspirasi 100 Saintis Perempuan Indonesia

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Kontribusi perempuan dalam membangun sebuah peradaban bangsa seringkali tidak mendapatkan perhatian. Banyak kasus di dunia malah menjadikan perempuan sebagai objek kekerasan maupun perdagangan perempuan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam gelaran International Seminar of Chemistry (ISoC) 2018 mengatakan sebagai seorang perempuan dan sebagai pemimpin dari sebuah kota terbesar kedua di Indonesia, tantangan terbesarnya adalah menutup pusat perdagangan perempuan terbesar se-Asia yaitu Gang Dolly.

“Saya mulai (melakukan upaya penutupan, red) tahun 2012, dan hampir setiap bulan saya bekerjasama dengan aparat kepolisian perlahan-lahan membebaskan wilayah tersebut (dari prostitusi, red),” katanya dalam acara yang digelar Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.

Susah payah perjuangan Risma tersebut akhirnya membuahkan hasil, pada Juni 2014 Gang Dolly sebagai pusat porstitusi terbesar di Asia resmi ditutup. Namun penutupan ini menyisakan permasalahan tersendiri, dimana hilangnya mata pencaharian bagi masyarakat di sekitar Gang Dolly.

Oleh karenanya, ia membuat sebuah terobosan baru dengan menyulap wajah kelam eks lokalisasi Dolly berganti menjadi salah satu Sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya. Di Sentra UKM tersebut, perempuan diberdayakan untuk membuka usaha di berbagai bidang untuk membantu menstabilkan perekonomian keluarga.

Risma meyakini, jika perempuan dapat diberdayakan dan diberikan kebebasan berkreasi, maka mereka akan dapat berperan banyak bagi kehidupan bangsa. “Mereka adalah tulang punggung kedua di dalam keluarga,” tandasnya.

Presiden OWSD Indonesia National Chapter, Sri Fatmawati PhD menuturkan, dalam kongres pertama sekaligus memperingati 25 tahun OWSD dunia sengaja menghadirkan Wali Kota Surabaya tersebut sebagai sosok yang menginspirasi dan mewakili wajah perempuan yang memiliki konstribusi penuh terhadap bangsa.

Ia menuturkan, keresahan yang mencoba dijawab oleh OWSD adalah banyaknya kasus perempuan yang dijadikan sebagai objek kekerasan dan kriminal di banyak hal. Oleh karena itu, OWSD bersama semua member saintis perempuan dunia, khususnya Indonesia, mencoba untuk turun langsung ke lapangan guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut melalui ilmu sains yang sudah mereka kuasai.

“Kami berharap setelah selesai kongres ini, nantinya semua gagasan yang sudah kami share bersama, dapat kami implementasikan untuk kebaikkan masyarakat Indonesia, khususnya para perempuan,” tandasnya. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *