SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mendorong peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XIII dan XIV untuk senantiasa menjalankan motto Jawa Timur. Yaitu CETTAR atau Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Akuntabel, dan Responsif.
Hal ini diungkapnya saat saat menutup Pelatihan Administrator Angkatan XIII dan XIV di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim di Jalan Balongsari Tama Surabaya, Kamis (9/6). “CETTAR ini moto yg kita inginkan dan harus kita resapi. Terutama karena yang akan menjadi agen perubahan, frontline perubahan, adalah administrator,” katanya.
Ia menjelaskan, kelima elemen itu memiliki makna yang mirip, tetapi semuanya saling berkesinambungan. Salah satu yang terpenting, administrator tidak boleh menunda menyelesaikan pekerjaan yang ada. “Adaptasikan cara kerja yang efektif, seperti yang dimuat dalam Cettar. Responsif itu penting, kalo bisa sekarang jangan besok,” lanjutnya.
Menjadi administrator, merupakan tantangan sekaligus kesempatan luar biasa. Sehingga angkatan pelatihan administrator kali ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan. “Leadership style-nya harus berubah, begitupun pembagian tugas pada tim. Saya harap angkatan ini bisa menjawab tantangan yang ada pada birokrasi kita,” pintanya.
Pada kesempatan yang sama, Wagub Emil berharap, dengan mengacu pada Cettar dan menginisiasi perubahan pola kerja, kinerja administrator dapat ditingkatkan. “Jangan sampai justru malah proses transisi ini mengurangi menurunkan kinerja. Ini tantangan bagi segenap rekan-rekan yang telah mengikuti pelatihan kepemimpinan ini,” imbaunya.
Tak hanya itu, Wagub Emil juga menegaskan bahwa kini tangga karir bukan lagi jabatan, melainkan ada pada kompetensi. Dan kompetensi itu penting untuk menciptakan birokrasi yang lebih luwes guna menjawab tantangan dalam bidang administrasi dan pemerintahan.
“Terdapat beban kerja yang berbeda bagi tiap elemen, salah satunya administrator. Kami bisa memaklumi bila speed of adaptationnya berbeda bagi tiap OPD. Yang terpenting adalah melihat bagaimana birokrasi menjadi enabler, bukan penghambat,” jelasnya.
Di akhir, Wagub Emil memuji kiat-kiat BPSDM Jatim dalam mengadakan pelatihan kepemimpinan yang senantiasa meningkatkan kualitas SDM di Bumi Majapahit. Ia berharap SDM unggul Jatim akan senantiasa menciptakan terobosan baru dalam hal kepemimpinan dan beragam kinerja lainnya.
“Tentunya saya mengapresiasi inovasi dari bapak Kepala BPSDM Jawa Timur yang berusaha untuk selalu membuat terobosan dalam meningkatkan kualitas dari pembelajaran kepemimpinan ini,” pujinya.
Diketahui, pada pserta PKA telah melaksanakan pelatihan sejak tanggal 21 Februari 2022 dengan 30 hari dilakukan di dalam kelas (klasikal) dan 60 hari di luar kelas (non klasikal). Pada angakatan XIII, melalui sidang akademik, dari 40 peserta, sejumlah 26 mendapatkan predikat sangat memuaskan dan 14 memuaskan. Sesangkan pada angkatan XIV, 10 peserta menyandang predikat sangat memuaskan dan 30 orang memuaskan. (Q cox, tama dini)