SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 saat ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, pelaksanaannya berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Karena itu dibutuhkan formula yang efektif agar pemilih mau datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Di sisi lain, penataan di TPS juga menjadi penting agar tidak menjadi episentrum penyebaran Covid-19.
Seperti di RW-08 Rungkut Mapan Barat (RMB), Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar Surabaya. Warga di sini, berinisiatif mendesain bilik TPS dengan motif batu-bata. Tentunya, konsep yang dicanangkan ini dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Humas RW-08, Rungkut Mapan Barat (RMB) Surabaya, Roy Mandala mengungkapkan, ada beberapa tantangan dalam pelaksanaan pemungutan suara di wilayahnya. Pertama, adalah tingginya partisipasi warga yang memilih. Ini dapat dilihat pada pelaksanaan Pemilu sebelumnya yang tercatat lebih dari 90 persen.
Sedangkan di RMB sendiri, kata Roy, terdapat 3 TPS yang berlokasi di 1 tempat, yakni Lapangan Timur RW-08. Melihat hal itu, maka akan berpotensi memicu terjadinya kerumunan orang.
“Oleh karena itu pemungutan suara Pilkada Kota Surabaya di RW-08 RMB harus
dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai memasuki lokasi TPS, saat di dalam TPS dan setelah keluar TPS,” kata Roy dalam keterangan tertulis, Selasa (8/12/2020).
Pihaknya mencatat, data pemilih di RW-08 RMB Surabaya mencapai 1.118 orang. Dengan rincian, TPS 20 sebanyak 430 orang, TPS 21 sebanyak 341 orang
dan TPS 22 sebanyak 347 orang. Oleh sebab itu, dibutuhkan formula protokol kesehatan di TPS agar pemilih merasa aman dan nyaman saat menyalurkan hak suaranya.
“Sehingga tingkat partisipasi pemilih tidak menurun akibat adanya pandemi Covid-19,” ungkap dia.
Bahkan, untuk menarik minat pemilih agar datang saat pemungutan suara, warga juga mendesain setiap TPS sedemikian rupa. Setiap bangunan di TPS dibuat menarik menggunakan motif batu-bata dengan luas masing-masing 8×12 meter.
Pihaknya menargetkan, partisipasi pemilih di wilayahnya dapat mencapai lebih dari 90 persen, sama halnya dengan pelaksanaan Pemilu sebelumnya. Tentunya, harapan partisipasi pemilih yang tinggi ini diimbangi dengan zero penyebaran Covid-19.
“Di luar TPS, ada Satgas Covid-19 dengan mengenakan pakaian seragam tradisional
(pecalang) dan rambu-rambu protokol kesehatan melakukan pengaturan sedemikian rupa,” pungkas dia. (q cox, And)