SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar prosesi Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, sekaligus perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke – 77 di Halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (25/11/2022). Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan diikuti oleh jajaran Forkopimda Kota Surabaya, TNI/Polri, serta jajaran Pemkot Surabaya.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dalam peringatan Hari Guru Nasional kali ini, ia meminta para guru untuk mendidik siswa di Kota Surabaya dengan kelembutan dan keteguhan untuk menciptakan para calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter dan mental baja. Sebab, arti guru bagi Wali Kota Eri Cahyadi adalah mampu menjadi teladan sebagai pengganti orang tua saat berada di lingkungan pendidikan.
“Kadang anak menjengkelkan, menyakitkan, atau sering menggoda. Tapi jangan mendidik dengan kekerasan, karena mental yang baik dari seorang murid adalah ketika dididik oleh guru dengan kelembutan, keteguhan, dan prinsip hidup. Itulah saya berharap seorang guru untuk mendidik Arek-Arek Suroboyo,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dalam memaknai Peringatan Hari Guru Nasional, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku terharu saat Kelompok Paduan Suara Gita Bahana Pelajar Surabaya membawakan lagu Hymne Guru. Disaat itu, ia kembali mengingat betapa besar dedikasi dan peran para guru yang terus mendidik anak-anak di Kota Surabaya.
“Saya berharap warga Kota Surabaya harus mengingat selalu bahwa guru adalah orang tua kita, karena kita tidak bisa berdiri tegak sendiri. Mau menjadi Presiden, Walikota atau apapun yang terhebat di hidup kita, maka kita harus mengingat dan menghormati para guru,” ujar dia.
Karenanya, ia berterima kasih kepada seluruh guru yang terus berjuang untuk program Merdeka Belajar di Kota Surabaya. Sebab, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya berkomitmen bersama-sama untuk menciptakan sekolah berkarakter untuk menciptakan anak-anak yang memiliki akhlakul karimah.
“Karena saya yakin ketika kelak anak-anak menjadi pemimpin yang berakhlak, maka Insya Allah itulah amal jariah yang tidak akan pernah berhenti dari seorang guru. Kehebatan seorang guru, ketika muridnya telah menjadi orang berhasil dan Insya Allah akan tercatat sampai kapanpun,” pungkasnya. (Q cox)