SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan agar pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 2024 kualitas demokrasinya lebih meningkat. Untuk itu, perlu adanya edukasi bagi masyarakat agar dapat meminimalisir kecurangan dalam pelaksanaan pesta demokrasi.
“Misalnya black campaign, hoax bisa diminimalisir. Masyarakat juga nantinya harus membiasakan diri membaca berita hingga habis, karena tidak jarang berita dari media berbeda tersebut menggiring opini yang berbeda juga,” katanya saat menghadiri Forum Komunikasi Nasional di DPRD Prov Jatim, Jl. Indrapura Surabaya.
Pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, Ia menyampaikan kalau persoalan tersebut terdapat tantangan dan hambatan yang harus diantisipasi sejak dini. Utamanya pada fase kampanye hingga penyelenggaraan.
“Saat ini masyarakat sudah akrab dengan digitalisasi, tapi bagaimana keadaan kampanye ketika dihadapkan dengan media sosial itu belum sepenuhnya dibatasi. Sewaktu saya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, saya masih menemukan iklan di youtube (kampanye). Bukan lagi hanya sekedar kampanye, tapi juga menyerang saya,” lanjut Wagub Emil.
Wagub Emil pun menjelaskan, perlu adanya action plan (skenario) dalam memprediksi tantangan-tantangan yang akan muncul. “Saya tekankan kembali, tantangan harus diprediksi dan juga kita harus mempersiapkan skenario dalam kondisi eksternal internal serta penyesuaian dari perkembangan ekosistem digital,” jelasnya.
Ia menyadari, dalam pelaksanaan pesta demokrasi pada 2024 mendatang tantangan yang dihadapi setiap provinsi serta kabupaten/kota tentu berbeda. Dirinya meminta seluruh penyelenggara harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. “Saya harapkan dari adanya Forum komunikasi nasional ini bisa menghadirkan solusi dan saran-saran bagi implementasi pemilihan serentak di tahun 2024 mendatang,” harap Wagub Emil.
Ketua DPRD Prov Jatim Kusnadi menyampaikan hal senada. Dirinya menyebut, pemilihan serentak pada 2024 akan menjadi sebuah hal yang luar biasa. “Semuanya akan melakukan pemilihan serentak di 33 provinsi dan di lebih dari 500 kab/ko melakukannya. Dari sinilah kemungkinan timbulnya tantangan bisa terjadi,” katanya.
Meski demikian, Ia berharap agar Forum Komunikasi Nasional dengan tema Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024 ini mampu memberikan referensi menghadapi tantangan kedepan. “Semoga dengan hadirnya forum ini bisa memberikan referensi dalam menghadapi tantangan dan hambatan serta melihat peluang dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024,” pungkas Kusnadi. (q cox, tama dinie)