SURABAYA, (Suarapubliknews) – Pemerintah saat ini terus fokus dan berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Caranya, dengan mengakselerasi berbagai program yang telah digulirkan, seperti pemberian bantuan sosial, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lewat dukungan beragam kebijakan fiskal dan moneter.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mendorong dan mengajak kepada seluruh pengusaha di Jatim untuk terus bangkit dan tumbuh rasa optimisme mereka. Termasuk pemangku kebijakan dan stakeholders lainnya.
“Optimis untuk investasi, keyakinan untuk menggenjot. Kalau semua punya keyakinan, pasti akan jalan. Kuncinya cuma satu yakni terus optimis,” katanya saat menghadiri Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Untuk mewujudkan keinginan itu, Ia mengajak kepada semua pihak untuk dapat membangun keselarasan bersama, mulai dari stakeholder, pemangku kebijakan terkait percepatan PEN, serta pengusaha.
“Pemerintah pusat baik dari kebijakan fiskal atau anggaran maupun moneter baik sektor perbankan atau OJK diarahkan untuk menggenjot. Artinya, suku bunganya dibuat rendah, likuiditas dibuat tinggi, ketersediaan uang, pemerintah dibuat belanja dan memberikan dukungan,” lanjut Emil.
Selain Wagub Emil, acara yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) tersebut dihadiri Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Deputy Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana dan Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi. Juga Kepala BI Perwakilan Jatim Difi Ahmad Djohansyah, Ketua OJK Jatim Bambang Mukti Riyadi, para pengusaha, pimpinan perbankan dan lembaga keuangan di Jatim.
Terhadap acara tersebut, Emil pun mengapresiasinya. Menurutnya, acara tersebut dapat dijadikan wadah mempercepat program PEN yang digulirkan pemerintah pusat. Peran semua pihak, mulai dari pemerintah, stakeholders dan pengusaha diharapkan dapat berjalan bersama.
“Momen ini, pengusaha bisa bertemu secara langsung dengan Wamenkeu, Deputi Gubernur BI, Perwakilan DPR RI. Ini kesempatan pengusaha untuk bisa bertanya langsung apa sih sebenarnya arah dari kebijakan pemerintah pusat. Layaknya orchestra yang harus bersamaan untuk mengeluarkan nada, momen ini sama seperti itu. Semua pihak harus berjalan bersama-sama untuk percepatan PEN,” imbuhnya.
Menurut Emil, sektor yang menjadi prioritas dalam percepatan PEN kali ini adalah sektor manufaktur. Karena sektor tersebut menjadi penyumbang ekonomi terbesar di Jatim sebesar 30 %. Diperkirakan, perekonomian Jatim pada 2021 tumbuh dikisaran 4,75 % – 5,3 % year on year (yoy).
“Karena manufaktur yang baik akan mendukung sektor lain. Kalau ada barangnya maka akan ada pasarnya, ada pedagangnya, akan memberi makan untuk logistik. Nah inilah yang kita harapkan, kalau kita bisa memproduksi barang yang laku di pasaran, akan menimbulkan multiplayer effect,” jelas Emil. (q cox, tama dinie)