SURABAYA (Suarapubliknews) – Indonesia Investment Day (IID) 2020 diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Dirinya meyakini, lewat acara tersebut dapat meningkatkan investasi semakin baik di Jatim.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Road to Indonesia Investment Day (IID) ketiga Tahun 2020 di Dyandra Convention Center Surabaya.
“Mudah-mudahan ini bisa jadi satu daya tarik bagi investor karena mereka ketemu langsung dengan yang punya project, sekarang ini kita sedang optimis melihat angka investasi yang baik yang tercatat di semester satu,” katanya.
Wagub Jatim yang akrab disapa Emil Dardak ini mengapresiasi gelaran IID ketiga kalinya ini. Apalagi, beberapa perwakilan perusahaan di Jatim mendapatkan kesempatan untuk memaparkan langsung kepada investor di Singapura.
“Kami mengapresiasi kerja keras dari Bank Indonesia dan dari teman-teman DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Red), sehingga kita jadi yang pertama ini untuk mengadakan road to Indonesia Investmen Day yang khusus untuk membahas Jawa Timur,” ujarnya.
Realisasi pertumbuhan investasi Jatim di kuartal kedua 2020 mencapai 59,2 persen y-o-y dengan komposisi nilai investasi asing langsung atau penanaman modal asing mencapai 91 persen. Sedangkan penanaman modal domestik mencapai 51 persen. “Posisi ini lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan investasi nasional yang hanya mencapai 1,8 persen year on year (y-o-y),” urainya.
Jatim sendiri memiliki infrastruktur yang sangat mendukung. Diantaranya pelabuhan internasional terbesar seregional Asia Tenggara dengan kapasitas 35 juta TEUs dan 10 terminal domestik. Lalu 1 bandara internasional, 5 terminal domestik, stasiun kereta api dengan 29 stasiun keberangkatan dengan panjang rel 895,750 km. Selain itu, Jatim juga memiliki 10 kawasan industri yang luasnya mencapai 6.255,25 hektar.
“Kita sedang optimis melihat angka investasi yang baik yang tercatat di semester 1 dan kita berharap betul bahwa upaya ini akan membantu menambah lagi investasi yang masuk di tengah upaya pemulihan ekonomi Jawa Timur,” jelasnya.
Emil Dardak yang pernah menjabat Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia ini memaparkan, Pemprov Jatim memberikan jaminan kemudahan perizinan melalui Pelayanan Perizinan Terpadu, iklim tenaga kerja yang demokratis, ketersediaan energi atau listrik, dan pengadaan tanah atau lahan industri.
Sedangkan kebijakan investasi di Jawa Timur, Emil Dardak mengungkapkan, terdapat empat aspek terkait percepatan pelayanan perizinan, deregulasi investasi, fasilitas investasi dan insentif.
“Kita sudah pilihkan ada yang kawasan ekonomi khusus jadi daya tariknya tinggi dari sisi insentif pajak. Ada juga kawasan industri seperti JIIPE, ada juga BUMD-BUMD yang produk-produknya sudah kompetitif, sudah jelas marketnya, sehingga tinggal membangun relasi bisnisnya saja,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia menyampaikan dukungannnya terhadap daerah yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian di daerah. Dirinya memastikan, BKPM akan membantu dan memfasilitasi kemudahan perizinan investasi serta insentif yang dibutuhkan.
“Saya menyambut baik acara ini dan yakin bahwa acara ini akan memberikan kontribusi yang postif terhadap peningkatan investasi di Indonesia. Saya sangat senang dan bangga melihat keterlibatan aktif dari pihak daerah sehingga dari pihak daerah dapat langsung menindaklanjutinya sesuai usulan yang telah direncanakan sebelumnya,” terangnya.
Di sisi lain, Duta Besar RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya memberikan dukungan kepada Provinsi Jatim. Pihaknya memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada para investor Singapura untuk melihat peluang dan potensi Jatim. Harapannya, banyak investor atau pengusaha Singapura yang akan menanamkan modalnya di Jatim.
“Saya melihat sendiri potensi Jawa Timur dan di platform web dari Indonesia Investment Day, kita menawarkan sekitar 24 proyek kepada para investor untuk memilih dan juga menghubungi pemilik proyek. Jadi, Ini tidak hanya 24 proyek tetapi anda dapat melihat potensi-potensi yang lain untuk berinvestasi seperti yang dikatakan Pak Wagub. Jawa Timur bukan hanya provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, tetapi juga termasuk provinsi yang paling berpotensi di Indonesia,” ujarnya. (q cox, tama dinie)