Jatim RayaPemerintahan

Wagub Emil Optimis Hubungan Perdagangan Jatim dan Uni Eropa Meningkat

50
×

Wagub Emil Optimis Hubungan Perdagangan Jatim dan Uni Eropa Meningkat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan terjalinnya hubungan perdagangan yang erat dan semakin meningkat antara Uni Eropa dan Jawa Timur. Apalagi, produk-produk berkualitas dari Jatim memiliki pasar tersendiri di negara Uni Eropa.

Hal ini diungkapkannya saat mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam Bilateral Dinner di Gedung Negara Grahadi, Senin (5/11). Dimana dalam kegiatan tersebut dihadiri Vincent Piket selaku Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Kementerian Perdagangan Indonesia, Kamar Dagang (KADIN), EuroCham, dan European Investment Bank.

“Kami berharap dalam Bilateral Dinner ini kita dapat membahas mengenai berbagai potensi yang memungkinkan untuk digali serta bisa saling memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara Jawa Timur dan Uni Eropa,” ungkapnya

Roadshow Perdagangan & Investasi Uni Eropa ini merupakan sebuah momentum yang luar biasa, dimana perwakilan otoritas regional dan lokal negara anggota Uni Eropa, serta para pelaku bisnis dari Uni Eropa dan Indonesia berkumpul dan berdiskusi bersama dalam satu kesempatan.

Wagub Emil menyampaikan, sempat terjadi penurunan dalam tren perdagangan antara Uni Eropa dan Jawa Timur akibat pandemi Covid-19. Melalui roadshow perdagangan ini, Ia optimis bahwa hubungan perdagangan yang baik dan sehat akan kembali terjalin lagi.

“Ada tren menurun seputar perdagangan antara European Union dan Jatim. Tapi kita optimis bahwa kita dapat meningkatkannya melalui Roadshow Perdagangan & Investasi Uni Eropa ini,” katanya

Mantan Bupati Trenggalek itu menyebutkan aneka komoditi non migas Jawa Timur yang diekspor ke Uni Eropa. Diantaranya alas kaki, kayu dan produk dari kayu, berbagai produk kimia dan bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, perabot dan penerangan rumah, tembakau, lemak dan minyak hewan/nabati, makanan olahan, besi dan baja, serta kertas dan karton.

“Jatim pun mengimpor komoditi dari Uni Eropa. Di antaranya, mesin-mesin/pesawat mekanik, pupuk, bubur kayu/pulp, besi dan baja, susu, mentega dan telur, ikan dan udang, bahan kimia organik, mesin/peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, serta kertas/karbon,” paparnya.

Komoditas-komoditas ini, ungkapnya, memiliki potensi besar di pasar Uni Eropa. Terlebih lagi, mengingat bahwa semua pihak memerlukan rekan bisnis yang dalat dipercaya dan bisa diandalkan dalam relasi ekspor dan impor. Dan Uni Eropa membuka pintu seluas-luasnya untuk hubungan ini

“Kami menyampaikan  apresiasi dan dukungan atas penyelenggaraan Roadshow Perdagangan & Investasi Uni Eropa di Jawa Timur. Melalui forum ini kita dalat levih dekat dengan satu sama lain terutama dalam hal bisnis. Kami yakin banyak hal lagi yang bisa dibicarakan kedepannya,” terangnya.

Sementara itu, bersama Dubes Uni Eropa Vincent Piket dan delegasi lainnya, Wagub Emil meninjau langsung stan-stan produk khas Jatim yang kerap melakukan ekspor ke negara-negara Uni Eropa. Di antara produk tersebut adalah gasil olahan kayu, produk peralatan rumah tangga, produk kimia dan produk kikia organik, kertas dan karton, olahan seafood,  cokelat, kudapan, dan produk peternakan.

Sejalan dengan Wagub Emil, Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menyatakan bahwa Uni Eropa menyambut baik adanya hubungan bisnis yang baik dengan calon mitra di Jatim.

“Kami memahami bahwa banyak pengusaha bisnis kecil di Jatim dengan kreasi hebatnya yang membutuhkan rekan bisnis yang dapat dipercaya. Uni Eropa ingin terkoneksi dengan usaha-usaha yang potensial ini, kami membutuhkan rekan untuk berbisnis terutama di masa yang sulit ini,” sebutnya.

Ia pun menyampaikan kekagumannya pada teknologi yang dikembangkan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah untuk menciptakan produknya, sehingga dapat menembus pasar internasional. “Kami sangat kagum terhadap inovasi dan kemampuan manufaktur serta keinginan untuk menemukan pasar baru dan pemecahan masalah dari calon mitra bisnis di Jatim. Saya menantikan sekali diskusi yang akan diadakan besok di Hotel Sheraton Surabaya,” tutupnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *