Pemerintahan

Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Bersama-sama Berantas Pungli

48
×

Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Bersama-sama Berantas Pungli

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh masyarakat, turut serta mengentaskan segala motif tindakan pungutan liar (pungli). Bukan hanya di lingkungan dinas, kecamatan, dan kelurahan, ia juga meminta warga mawas di tempat lainnya.

Wali Kota Eri Cahyadi menggatakan, pungli juga bisa terjadi ketika parkir kendaraan bermotor. Pada saat memarkir kendaraan di tempat yang terdapat juru parkirnya (jukir), maka harus meminta karcis sesuai dengan standar operasional prosedurnya (SOP).

“Ketika ada jukir liar, jangan pernah dibayar. Kalau diminta uangan jangan pernah dibayar,” kata Wali Kota Eri, Jumat (3/2/2023).

Menurut dia, hal ini merupakan salah satu bentuk pungli. Tentu, lanjutnya, tindakan pungli yang dilakukan oleh jukir liar bisa dilaporkan. “Jadi jangan diberi duit, kadang kita kan kasihan. Tapi itu secara tidak langsung kita tidak mengajarkan dan mendidik untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menyebutkan, bila melaporkan oknum pungli bisa disertakan bukti yang kuat. Misal, bentuk foto atau rekaman video, kemudian laporkan ke nomor telepon aduan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di 0811-311-57777.

Cak Eri menyampaikan, kepada seluruh warga Kota Pahlawan untuk menjadi bagian dari pemberantasan pungli. Menurutnya, warga merupakan bagian dari pembangunan dan menjadikan kota ini menjadi lebih baik lagi.

“Disamping ada intelijen dari pemkot, kami juga mengajak masyarakat, ayo kita bersama-sama berantas jika menemukan oknum pungli,” sampainya.

Bukan hanya pada jukir liar, Cak Eri mengingatkan, oknum pungli juga bisa terjadi di lingkungan RT/RW. Di lingkungan tersebut tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi aksi pungli, dengan berbagai modus.

“Saya juga menyampaikan kepada seluruh RT/RW dan LPMK untuk menjaga marwahnya, karena panjenengan semua itu dipilih oleh warga. Semua aturannya itu sudah tertulis di perwali, yang sampai sekarang disosialisasikan oleh lurah dan camat,” pungkasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *