SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani takziah ke rumah korban kecelakaan maut di Lumajang, Rabu (22/11/2023). Takziah kali ini, diikuti oleh segenap jajaran kepala perangkat daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Wali Kota Eri bersama rombongan menuju ke rumah Luluk Musrifah, istri dari Suyono, salah satu korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) bus vs kereta di Lumajang. Tidak hanya takziah, Eri beserta rombongan turut menggelar tahlil dan doa bersama di masing-masing rumah korban.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri beserta jajarannya turut menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi kepada para keluarga korban. “Kami menyampaikan kepada keluarga korban untuk terus tabah, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan yang manusia punya. Insyaallah pasti bisa melewati (cobaan),” kata Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya yang akrab dispaa Cak Eri Cahyadi itu mengungkapkan terima kasih kepada RT dan RW yang warganya terlibat dalam kecelakaan tersebut. Menurutnya, peran setiap RT dan RW di tempat domisili korban sangat responsif ketika warganya mengalami musibah.
“Saya minta untuk seluruh keluarga bisa saling menguatkan. Alhamdulillah di semua (domisili) Pak RT, Pak RW-nya, luar biasa memberikan support kepada setiap keluarga dan saling membantu,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, Cak Eri mengingatkan kepada seluruh warga di Kota Surabaya untuk lebih berhati-hati ketika akan berkendara ke luar kota. Mulai cek kondisi kendaraan hingga kesehatan fisik sebelum berkendara jarak jauh. “Ke depannya saya berharap betul kepada warga Surabaya, kalau bepergian harus hati-hati lagi. Pastikan, kalau memang kondisi tidak memungkinkan sopirnya harus istirahat dulu,” tuturnya.
Setelah dari rumah Suyono di Wonorejo 4C/2, Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Cak Eri beranjak menuju ke kediaman korban selanjutnya. Diantaranya adalah Sri Rahayu di Simomulyo Baru 7E/9, Maria Ana di Banyu Urip Wetan 5-D Buntu, Sukarnoto di Putat Jaya C Timur 1/3, Titik Ristianti di THN Putat Jaya C Timur 4/19, Edy Sugianto, Pakis Gunung I B/12, dan Sumarti di Pakis Tirtosari 10B/14B.
Dari kunjungan tersebut, Cak Eri menyampaikan, pemkot akan memberikan santunan dan bantuan pendidikan kepada salah satu keluarga korban yang masih duduk di bangku kuliah dengan program beasiswa Pemuda Tangguh. “Kebetulan, anak ini juga sudah masuk dalam program Pemuda Tangguh,” sampainya.
Lalu bagaimana dengan anak korban yang masih sekolah? Cak Eri mengungkapkan, ada Sekolah Khay Ming yang baru saja diresmikannya hari ini siap membantu sebagai orang tua asuhnya. “Matur nuwun warga Surabaya, ketika ada kejadian seperti ini tidak melihat suku, ras, dan agama. Beliau (pemilik sekolah Khay Ming) tadi menyampaikan kalau beliau mau menjadi orang tua asuhnya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini Pemkot Surabaya terus berkoordinasi dengan RSUD Dr. Soetomo untuk memantau kondisi dua korban lain yakni Warsito dan Alen Orlin Firmansyah, yang saat ini masih dalam perawatan intensif. Sedangkan dua korban lainnya, yaitu Bayu Trinanto dan Ardhika, kini masih dirawat di Lumajang.
“Kita tidak bisa membawa ke Surabaya karena kondisinya tidak memungkinkan. Kemarin, keluarga minta untuk membawa pulang ke Surabaya, ternyata hanya dua yang diizinkan, kalau dibawa dengan ambulan kondisinya akan lebih parah sehingga penanganannya di Lumajang,” tandasnya. (Q cox)