SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan kekagumannya setelah menonton Film Jack, karya sutradara M. Ainun Ridho, Minggu (14/8/2022) sore kemarin. Ia tak menyangka, bahwa film tersebut mengambil sisi pluralisme, destinasi wisata, kuliner, hingga seluruh budaya Kota Surabaya. Sebab, pemilihan lokasi, para aktor, hingga tim produksi film tersebut, seluruhnya dilakukan dan berasal dari Kota Pahlawan.
“Film ini sangat luar biasa dan menginspirasi, ternyata kita punya sutradara hebat dari Surabaya. Apalagi alur cerita ini tidak mudah ditebak, artinya kita punya sutradara yang cemerlang, Walikota diputer-puter sama alur ceritanya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi yang disambut dengan tepuk tangan penonton di gedung Bioskop XXI Tunjungan Plaza.
Sebab, ia mengungkapkan, sejak detik pertama film tersebut diputar, ia mencoba mencari cela tentang akhir perjalanan kisah tersebut. Hanya saja, Wali Kota Eri Cahyadi tidak menyangka bahwa Film “Jack” mampu menyuguhkan kisah yang berbeda dengan film-film lainnya.
“Saya lihat film saja tidak bisa membaca, lah kok terakhirnya entok job-joban (lah kok terakhirnya dapat pekerjaan). Pikir ku ini nanti menikah antar suku, lah kok enggokno gak atek reting (lak kok dibelokkan tidak pakai lampu sen,” ungkap dia, yang disusul dengan gelak tawa penonton.
Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa biaya produksi dari Film “Jack” tersebut merupakan zero promotion. Namun, film tersebut mampu bertahan sejajar dengan dengan karya produksi film nasional selama tiga minggu dan menanggapi 18 ribu penonton.
“Artinya orang Surabaya itu sangat luar biasa. Saya tadi bilang dengan Mas Ridho (sapaan akrab M. Ainun Ridho), sepertinya kita harus berkolaborasi untuk buat film tentang Surabaya di tahun 2022 dan harus muncul,” jelas dia.
Karenanya, ia meminta bahwa kolaborasi tersebut juga dilakukan kembali bersama para aktor dan tim produksi yang berasal dari warga Kota Surabaya. “Sangat menakjubkan, semakin saya yakin hari ini bahwa talenta orang Surabaya luar biasa dan saya bangga menjadi orang Surabaya. Ternyata hanya di bidang pemerintahan dan pendidikan, tetapi di bidang kesenian juga sangat luar biasa,” ungkap dia.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada sutradara Film “Jack” M. Ainun Ridho, karena mampu memberikan inspirasi kepada dirinya, seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dan seluruh jajaran DPRD Kota Surabaya untuk mendukung dan memberikan ruang bagi dunia kreatif, seni dan perfilman.
“Kami selaku legislatif dan eksekutif hari ini, gara-gara film ini, kita bersatu padu untuk rakyat Surabaya. Kita saling support untuk warga Surabaya, nanti kita bersama-sama mendukung Mas Ridho membuat film baru. Matur nuwun (terima kasih) Mas Ridho, nanti saya undang minggu depan, kita buat film untuk tahun 2022,” ajak dia.
Di temui di lokasi yang sama, sutradara Film “Jack” M. Ainun Ridho mengungkapkan kebanggaannya kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang telah mengapresiasi film karya Arek-Arek Suroboyo. Sebab, film yang digarap pada Tahun 2019 itu, bisa disaksikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, beserta jajaran pemkot dan DPRD Kota Surabaya.
“Khususnya dihadiri dan diapresiasi langsung oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi. Kita membuat film ini karena ingin menonjolkan Surabaya, meskipun dengan biaya produksi alakadarnya. Tapi waktu itu kami juga mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat Surabaya,” ungkap Ridho.
Ridho yang merupakan warga kelahiran Kota Pahlawan ini terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Surabaya. Sebab, ia ingin menunjukkan karya kreatifitas dari para sineas di Kota Surabaya. Apalagi, ia mendapat tawaran langsung Wali Kota Eri Cahyadi untuk membuat film berlatar kan Kota Surabaya.
“Insya Allah kita pikirkan dan kita bicarakan nanti dengan tim. Tapi kita selaku pembuat film sangat siap, Pak Anton Kepala SMK Dr. Soetomo yang mensponsori Film Jack ini, juga pasti siap untuk merealisasikan rencana itu,” terang dia.
Terpisah, salah satu pemeran Film “Jack” Eko Tralala atau yang biasa dikenal sebagai Eko Londo mengaku sangat bersyukur, karena Wali Kota Eri Cahyadi ikut menyaksikan film tersebut. “Alhamdulillah, beliau sangat senang dengan pertunjukan kita untuk Surabaya Hebat, sesuai dengan slogannya. Lah ayo didudukno hebat e yok opo (ayo tunjukkan kehebatannya seperti apa)? Ayo bareng-bareng kita tunjunjukan kehebatan kita lewat kesenian,” ungkap seniman Srimulat ini.
Senada dengan hal itu, pemeran Film “Jack” lainnya, seniman Djadi Galajapo menyampaikan, terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang telah mengapresiasi film pertama yang menggunakan bahasa Suroboyoan. “Dan respon dari penonton luar biasa, yakni bertahan tiga minggu di kancah nasional. Ini adalah tantangan bagi Arek Suroboyo, tidak boleh berkecil hati dan harus menjadi pemenang bukan pecundang. Harus menjadi pelopor, bukan pengekor. Harus jadi perintis, bukan pewaris. Surabaya harus lebih istimewa, cerdas, ulet, dan kreatif,” pungkasnya. (Q cox)