SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara resmi mengukuhkan Dewan Kehormatan, Dewan Pengurus, dan Anggota Paguyuban Cak & Ning Surabaya periode 2025-2028, di Ruang Majapahit, Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Rabu (4/6/2025).
Wali Kota Eri menekankan pentingnya peran Cak & Ning tidak hanya sebagai promotor pariwisata dan budaya, tetapi juga sebagai representasi pemuda yang turun langsung ke masyarakat dan membawa dampak nyata.
“Cak & Ning adalah ikon pemuda inspiratif yang menjadi wajah Surabaya di mata publik. Mereka adalah agen perubahan, duta budaya, sekaligus influencer positif di tengah masyarakat dan media sosial,” ujar Wali Kota Eri.
Ia menerangkan bahwa Surabaya saat ini berada dalam fase transformasi menuju kota kreatif dan berkelanjutan, di mana anak muda adalah motor penggerak inovasi. Dalam kesempatan tersebut, ia juga melihat banyaknya pemimpin organisasi kepemudaan luar biasa di Surabaya yang siap bersatu membangun kota. Ia pun mengajak seluruh elemen pemuda untuk berkolaborasi.
“Anak muda bukan sekadar pelengkap, tetapi pemimpin perubahan. Kita perlu selalu mengingat bahwa kita tidak bisa berdiri dan bergerak sendiri. Kolaborasi adalah kunci,” ajaknya.
Untuk mewujudkan kolaborasi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang melakukan pembenahan di High Tech Mall atau eks THR/TRS. Pembenahan di lantai 2, 3, dan 4, akan diprioritaskan sebagai tempat berkumpulnya anak muda. “Di samping Surabaya Expo Center (SBEC). Semua tenant di sana akan kami alokasikan untuk anak muda,” jelasnya.
Wali Kota Eri berharap High Tech Mall akan menjadi pusatnya anak-anak muda Surabaya, di mana mereka bisa berkarya, berbisnis, dan berkolaborasi. “Jika ada yang bertanya, di mana tempat kumpulnya anak muda Surabaya? jawabannya adalah High Tech Mall. Saya yakin potensi kreatif anak-anak muda Surabaya juga luar biasa, dan inilah wadahnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Eri menekankan bahwa peran Cak & Ning melampaui sekadar duta pariwisata. Cak & Ning diharapkan menjadi duta yang mengenalkan Kota Surabaya melalui berbagai sektor wisata, tidak hanya kuliner, tetapi juga wisata alam, wisata medis (medical tourism), dan wisata sejarah. Bahkan, Cak & Ning diharapkan dapat melanjutkan peran Kader Surabaya Hebat (KSH) menjadi penggerak di masyarakat.
“Melalui kolaborasi dengan organisasi kepemudaan lainnya, Cak & Ning bisa menggelar kegiatan bakti sosial seperti pengobatan gratis. Anak-anak muda bisa menjadi panitia dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), serta kegiatan ini bisa berputar di setiap kecamatan dan kelurahan,” terangnya.
Ia juga berharap Cak & Ning dapat memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial, untuk mempromosikan destinasi wisata seperti kampung ikonik dan wisata sejarah, hingga wisata medis di Kota Pahlawan.
“Kita harus mengubah mindset bahwa wisata itu bukan hanya keindahan alam, tapi juga bisa menjadi wisata sejarah dan ada medical tourism,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Cak & Ning Kota Surabaya 2025-2028, Ning Yazerlyn Nadila Balqis menyambut baik arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia menegaskan bahwa kepengurusannya akan membawa semangat baru.
“Ini adalah suatu babak baru. Kami hadir bukan hanya sebagai wajah kebudayaan, tetapi sebagai representasi pemuda yang tumbuh, tangguh, dan membawa dampak,” ujar Ning Zerlyn sapaan akrabnya.
Ning Zerlyn mengungkapkan rasa syukur atas dukungan Pemkot Surabaya yang telah membina dan memberi kepercayaan. Rasa syukur ini menjadi dorongan bagi mereka untuk memberikan timbal balik kepada pemuda-pemuda lain di Surabaya agar semakin banyak yang mendapatkan ruang dan panggung untuk bertumbuh.
“Kami percaya nilai terbesar dari Cak & Ning bukan hanya sekadar seragam atau gelarnya saja, tapi justru setelah turun panggung grand final itu kita dituntut untuk bagaimana bisa membuat dampak setelah itu,” ungkapnya.
Dengan visi mengakselerasi Cak & Ning Surabaya menjadi representasi pemuda yang kolaboratif dan inspiratif, ia berkomitmen untuk membawa kebanggaan Surabaya tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional hingga internasional.
“Kami Cak & Ning siap untuk berdialog dengan dunia, membawa kemajuan untuk Surabaya menjadi humanis dengan tetap menjaga nilai dan budaya kami sebagai arek-arek Surabaya, juga memaksimalkan regenerasi sumber daya manusia yang berkelanjutan untuk membangkitkan nama Surabaya,” pungkasnya. (q cox)