Pemerintahan

Wali Kota Eri Ungkap Peran Kampung Pancasila dan Satgas RW Dukung Jam Malam

94
×

Wali Kota Eri Ungkap Peran Kampung Pancasila dan Satgas RW Dukung Jam Malam

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kebijakan jam malam bagi anak-anak di Surabaya semakin menunjukkan efektivitasnya, terutama dalam membentuk karakter dan mengoptimalkan kesiapan belajar pelajar. Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif Kampung Pancasila dan Satgasnya yang secara konsisten menjaga lingkungan serta membimbing generasi muda.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kolaborasi masyarakat dalam menjaga ketertiban, khususnya melalui kebijakan jam malam. Ia secara khusus berterima kasih kepada Satgas Pancasila di setiap perkampungan atas dedikasi mereka dalam menjaga kerukunan, yang menjadi fondasi keberhasilan kebijakan ini.

“Alhamdulillah, efektivitasnya sungguh luar biasa. Saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Kampung Pancasila di setiap perkampungan atas upaya dalam menjaga kerukunan,” kata Wali Kota Eri, Rabu (16/7/2025).

Menurut Wali Kota Eri, dengan terjaganya lingkungan di setiap kampung, anak-anak, sebagai calon pemimpin masa depan, akan tumbuh menjadi pribadi dengan karakter kebangsaan dan keagamaan yang kuat, serta memiliki akhlakul karimah. Ia menegaskan bahwa upaya pembentukan karakter ini bukan semata tanggung jawab pemerintah, melainkan hasil sinergi seluruh elemen masyarakat.

“Jam malam ini bukan larangan, melainkan pembatasan agar anak-anak melakukan kegiatan yang positif dan terhindar dari hal-hal negatif, tentunya dengan pemantauan orang tua,” jelasnya.

Wali Kota Eri juga mengapresiasi luar biasanya peran serta orang tua di Surabaya dalam membimbing anak-anak mereka. “Alhamdulillah peran orang tua dalam membimbing anak-anaknya juga sangat luar biasa. Terima kasih kepada seluruh orang tua di Kota Surabaya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mendukung penuh kebijakan jam malam karena diyakini dapat mengoptimalkan proses belajar anak. Ia sangat berharap program jam malam Kota Surabaya, yang mewajibkan anak-anak sudah di rumah pukul 21.00 akan selaras dengan program Kementerian, yaitu Tujuh Praktik Pembiasaan Anak Indonesia Hebat.

“Jika kita menerapkan jam malam, anak-anak akan terbiasa tidur lebih awal. Harapannya, mereka akan lebih segar saat waktu pembelajaran,” paparnya.

Dampak positif jam malam, lanjut Yusuf, juga terlihat pada perkembangan kognitif dan emosional anak. “Apabila anak-anak segar, perkembangan kognitif dan emosional mereka akan optimal. Sebaliknya, jika mereka tidur terlalu larut, organ tubuh tidak akan mendukung,” tambahnya.

Oleh karena itu, Dispendik Surabaya mendorong adanya sinergi yang erat antara orang tua dan sekolah, di mana sekolah menganjurkan tidur lebih awal dan di rumah ada jam malam. “Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menciptakan generasi pelajar yang unggul dan berkarakter,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *