SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Peristiwa serangan bom bunuh diri yang mengguncang tiga gereja di Surabaya, membuat luka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia, tidak terkecuali Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sangat prihatin atas musibah yang menimpa warganya.
Disela-sela kesibukannya, ia bersama jajaran menyempatkan untuk mengunjungi keluarga salah satu korban. Sekitar pukul 15.00 WIB, Wali Kota Risma bersama rombongan mendatangi rumah duka dari almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana bertempat di Jalan Gubeng Kertajaya I Raya Nomor 15A Surabaya.
Diketahui, Bayu merupakan salah satu korban dari ledakan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya. Secara langsung, Wali Kota Risma menyampaikan ucapan belasungkawa kepada istri korban dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Mohon maaf kalau saya baru bisa datang ke sini, karena dari kemarin masih ada pekerjaan yang belum bisa ditinggalkan,” kata Wali Kota Risma kepada istri korban (Bayu), bertempat di rumah duka, Jalan Gubeng Kertajaya I Raya Nomor 15A Surabaya, Senin (14/5/2018).
Terlihat Wali Kota Risma juga ikut prihatin dan sedih atas peristiwa yang dialami Bayu. Ia pun juga tak tega melihat anak yang ditinggalkan korban masih berusia balita. Ia lantas mengunggah istri korban dengan memberikan dorongan semangat agar tabah dan sabar dalam menjalani cobaan.
“Menurut saya Bayu itu seorang pahlawan, kalau saja ia tak menghalau laju motor pelaku, mungkin saja korban lebih banyak,” ujar Wali Kota Risma kepada istri korban.
Dalam kunjungan selanjutnya, Wali Kota Risma bersama jajaran kemudian mendatangi rumah duka Adi Jasa di Jalan Demak No. 90-92 Surabaya. Sebanyak lima orang yang menjadi korban ledakan bom bunuh diri disemayamkan secara bersamaan di rumah duka Adi Jasa Surabaya.
Adapun rinciannya yakni, Martha Djumani (54), kakak beradik Evan (11) dan Nathan (8), Sri Puji Astutik (60) dan Go Derbin Ariesta (66). Secara langsung Wali Kota Risma mengucapkan belasungkawa dan turut prihatin kepada masing-masing keluarga korban. Lantas ia kemudian secara simbolis memberikan santuan kepada masing-masing keluarga yang ditinggalkan.
“Semua nanti pengobatan hingga proses pemakaman dan lain-lain, itu akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Jadi keluarga ndak perlu kuatir, kami akan bantu selesaikan nanti,” kata Wali Kota Risma, saat memberikan santunan kepada keluarga korban.
Seperti diketahui sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri yang menguncang tiga gereja di Surabaya pada, Minggu, (13/5/2018) pagi, tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Namun juga seluruh warga Indonesia, khususnya masyarakat Surabaya. Wali Kota Risma pun mengecam keras atas tindakan kejahatan yang dilakukan oleh orang tidak berprikemanusiaan tersebut.
“Saya tidak mau lagi ada korban, banyak tidak orang berdosa, apalagi banyak korbannya anak-anak. Ini sangat biadab sekali dan dzolim,” tegas orang nomor satu di Surabaya ini.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Risma mengimbau dan mengajak seluruh warga Surabaya agar aktif membantu Pemkot Surabaya untuk ikut serta menjaga Kota Surabaya bersama-sama dan melaporkan setiap kejadian yang ada di sekitar, baik peristiwa maupun hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
Menurutnya, sekecil apapun informasi yang diberikan oleh masyakarat, pastinya sangat membantu pemkot dan pihak Kepolisian dalam mengantisipasi hal-hal negatif yang tidak diinginkan.
“Informasi masyarakat sekecil apapun, itu sangat berharga untuk kami, sehingga bisa langsung kami tindak lanjuti,” pungkasnya. Sumber Humas Pemkot Surabaya. (q cox))