Peristiwa

Warga Karang Menjangan Surabaya Tuding Rektor Unair BOHONG, Kenapa?

143
×

Warga Karang Menjangan Surabaya Tuding Rektor Unair BOHONG, Kenapa?

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapublikinews.net) – Siska Sumartono salahsatu warga Karang Menjangan yang rumahnya terdampak proyek pembangunan gedung parkir kampus B Universitas Airlangga (Unair), mengatakan jika M. Nasih Rektor Unair telah berbohong.

Pernyataan ini disampaikan Siska terkait pernyataan Rektor Unair M. Nasih yang mengatakan bahwa pihaknya telah menemui warga terdampak proyek gedung parkir di Karang Menjangan Gang 8 Surabaya.

“Yang disampaikan Rektor tidak sesuai kenyataan. Yang menyampaikan menemui warga satu persatu, itu semua bohong. Tidak pernah ada,” cetus Siska Sumartono yang menjadi salah satu koordinator warga, Rabu (26/9/2018).

Terbaru, Siska menceritakan jika kerusakan yang ada semakin meluas, karena menurutnya karena tanah terus bergerak.

“Makin banyak rumah terdampak. Kerusakan juga makin parah karena tanah terus bergerak, saluran pdam juga sudah ada yang pecah. Tembok ada yang sudah bergeser dan menyempitkan saluran air ( parit ),” tandasnya.

Siska mengaku sangat khawatir dengan kondisi kampungnya, jika tidak segera ada perbaikan, apalagi musim penghujan yang segera tiba. “Justru akan menjadi bencana tersendiri. Saya khawatir malah ambruk Mas,” keluhnya.

Ia menegaskan jika perbaikan yang telah dilakukan pihak kontraktor hanyalah tambal sulam semata dan tidak menyelesaikan masalah.

“Yang retak diganti.Tapi semua percuma, karena terbukti retak lagi bahkan patah-patah dinding. Perbaikan yang kami perlu adalah perbaikan yang sebenarnya karena kerusakan struktur tanah. Bukan perbaikan tambal sulam begitu Mas,” pungkas Siska.

Dikutip dari media Beritajatim.com, Rektor Unair, Prof. Muhammad Nasih mengatakan jika masalah yang ada akan segera diurai.

“Akan segera diselesaikan, kita sudah temui satu per satu ke masyarakat Karangmenjangan gang 8, minta maaf atas kerusakan yang terjadi dan mereka tidak ada masalah. Karena pada dasarnya kami memang telah minta izin dan pihak kontraktor sudah memberikan kepastian dan janji akan mengganti kerugian yang terjadi akibat pembangunan. Mereka hanya minta diperbaiki dan itu pasti dilakukan,” tegas Prof Nasih. Selasa (25/9/2018). ( q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *