PROBOLINGGO (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertekad untuk senantiasa menguatkan peran perempuan di sektor ekonomi, salah satunya dengan memberikan zakat produktif bagi perempuan pelaku usaha mikro atau ultra mikro di Jawa Timur.
“Dengan demikian, kita berharap ada optimisme yang makin kuat untuk mendorong Jatim bangkit,” katanya usai mengikuti Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 dan HUT ke-22 Dharma Wanita Persatuan dengan tema, Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, di Hotel Paseban Sena Kota Probolinggo, Minggu, (26/12).
Menurutnya, momentum hari ibu dengan memberikan zakat produktif bagi pengusaha ultra mikro bagi ibu-ibu yang berjualan di pasar tradisional agar mereka memiliki modal sehingga bisa terus survive. “Insyaallah kita akan berbagi zakat produktif kepada perempuan pelaku usaha mikro atau ultra mikro di Pendopo Kabupaten Probolinggo,” ungkap Gubernur Khofifah.
Dengan adanya pendistribusian program semacam ini, Gubernur Khofifah optimis mampu merajut kebersamaan dan sinergi serta menonjolkan keunggulan- keunggulan kompetitif dan komparatif di masing-masing daerah.
Selain itu, Wali Kota Probolinggo sempat menyampaikan beberapa andalan dan unggulan yang belum diketahui seperti artefak peninggalan Rasulullah Muhammad SAW milik Abdul Mannan Gembong dan telah teruji kebenarannya karena bersertifikat Saudi Commision for Tourism and National Heritage “Lalu ada Gereja Merah di Probolinggo yang mana Gereja Merah hanya ada dua, yakni Negara Belanda dan di Kota Probolinggo,” tuturnya.
Hal-hal yang menjadi andalan dan unggulan daerah ini, sesungguhnya harus terus dipromosikan supaya dikenali dan kemudian bisa menjadi energi positif. “Tentunya bukan hanya bagi daerah yang bersangkutan, tetapi bagi seluruh masyarakat Jawa Timur,” imbuh Gubernur Khofifah.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak dan Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono juga menyerahkan 19 penghargaan kepada perempuan-perempuan yang memiliki pengaruh bagi keluarga dan masyarakat.
Masing-masing penghargaan diberikan kepada Frantix Tradewi dari Kabupaten Jember sebagai Perempuan kepala keluarga kreatif dan inovatif dalam berwirausaha saat pandemi Covid-19. Sri Suryaningsih dari Kabupaten Bangkalan sebagai Perempuan pelaku industri rumahan kreatif dan inovatif dalam berwirausaha di masa pandemi Covid-19.
Lalu, Rindawati dari Kabupaten Jombang, Perempuan Korban Kekerasan kreatif dan inovatif dalam berwirausaha di masa pandemi Covid-19. Mutmainah dari Kabupaten Banyuwangi sebagai Perempuan Purna Pekerja Migran kreatif dan inovatif dalam berwirausaha di masa pandemi Covid-19. Masing-masing mendapat uang Rp 2,5 juta dari bank Jatim dan Rp 5 juta dari Gubernur Khofifah.
Penghargaan berupa piagam kepada salah satu pengurus BKOW Provinsi Jatim berusia 91 tahun yang masih aktif berorganisasi hingga saat ini, Hartini Mochtar. Penghargaan Pimpinan Wilayah Muslimat NU yang melakukan pendampingan stunting Tahun 2021, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyah Jatim melakukan pendampingan stunting Tahun 2021.
Masing-masing menerima piagam dan uang pembinaan Rp 25 juta. Penghargaan kepada Ketua PW Fatayat NU atas pendampingan reproduksi perempuan di Jatim tahun 2021 dan Ketua PW Nasiyatul Aisyah Jatim atas pendampingan reproduksi perempuan di Jatim tahun 2021. Masing-masing menerima uang pembinaan Rp 15 juta.
Risa Santoso sebagai perempuan asal Jatim lulusan University Harvard, Amerika Serikat dan menjadi rektor Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang. Sumarti ibu dari Rizky Gusti Preyambodo sebagai ibu inspiratif yang sabar dan penuh kasih mendorong semangat kreatifitas putranya yang difabel melalui seni lukis dengan menerima bantuan uang senilai Rp 5 juta.
Umu Choiriyah ibunda Andi Dirgantara sebagai ibu inspiratif yang berhasil mendidik, menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial putranya terhadap sesama dalam penanganan Covid-19 di Jatim dengan memberikan sumbangan dari celengan pribadi. Beliau menerima uang senilai Rp 5 juta.
Lalu, Ibu Maryam dengan kasih mengasuh keempat buah hatinya yang mengalami difabel. Beliau mendapat piagam serta dana pembinaan senilai Rp 5 juta. Penghargaan kepada Ketua Ikatan Bidan (KIB) Indonesia atas peningkatan mutu pelayanan KIA di Jatim tahun 2021.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan penghargaan kepada Kepala Daerah yang Responsif terhadap layanan melalui pembentukan UPTD perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan, yakni Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Situbondo Timbul Prihanjoko dan Bupati Malang Sanusi.
Gubernur Khofifah juga menyapa secara online tiga bupati dan wali kota yang telah berinovasi bagi perempuan, yakni Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas atas Inovasi Pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Inovasi Ruang Rindu (tempat konsultasi bagi masyarakat).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atas Inovasi bantuan modal dan peralatan untuk Perempuan di seluruh kelurahan, bantuan seragam bagi siswa sekolah. Serta Bupati Blitar Rini Syarifah atas inovasi pelatihan kewirausahaan bagi Perempuan dan inovasi program Salam Sak Jangkah (cetak e-KTP tingkat kecamatan).
Setelah menyerahkan penghargaan, Gubernur Khofifah menerima cinderamata dari Ketua Umum BKOW Jatim Fatma Syaifullah Yusuf dan hand bouquet dari Ketua DPW Provinsi Jatim Andriyanto.
Turut hadir secara langsung Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Ketua Umum BKOW Jatim Fatma Syaifullah Yusuf, Ketua Bhayangkari Jatim Ully Nico Afinta, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jatim, Bupati dan Wali Kota serta Kepala OPD Provinsi Jatim terkait. (q cox, tama dinie)