BisnisJatim RayaOlahraga

Zerotrip Racing School, Wadah Cetak Atlet Slalom

130
×

Zerotrip Racing School, Wadah Cetak Atlet Slalom

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Ada yang seru akhir pekan lalu di Parkir Timur Plaza Surabaya. Tampak beberapa orang bergantian menjajal meliuk-liukkan mobil dalam kecepatan tinggi yang tentunya membutuhkan keahlian pengendara untuk mengendalikan mobil tersebut.

Atlet Slalom Nasional, Binar Syuro mengatakan mereka sedang menjajal Slalom, adu kecepatan melewati lintasan yang diatur dengan menggunakan cone berwarna merah dan hijau dan berpatokan dengan waktu.

“Mereka ini adalah bibit muda dalam cabang olahraga Slalom yang rencananya dimasukkannya sebagai cabang olahraga baru untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 khususnya kategori U-23. Namun sayangnya pembinaan usia muda menjadi kendala tersendiri,” katanya.

Bersama sejumlah atlet slalom nasional asal Jawa Timur, seperti FebriANNA ZTR dan Putu Indra, Binar ZTR sapaan akrabnya aktif mencari bibit muda yang minat mengasah bakat uji ketangkasan mobil tersebut. Ia menginisiasi berdirinya sekolah khusus slalom dengan nama Zerotrip Racing School.

Dikatakannya, selama ini ketertarikan anak muda menekuni olahraga sport automotive adalah untuk kebut-kebutan di jalan. Nah, melalui sekolah tersebut, dia berharap anak-anak muda berbakat tersebut punya attitude yang baik dan berprestasi.

“Ini karena selain mereka membawa nama olahraga ini, lembaga atau sekolah, juga brand. Karena ketika berprestasi, mereka akan memiliki sponsor dan wajib membawa nama baik mereka baik saat di arena maupun jalan,” terangBinar.

Dijelaskannya, peluang untuk berprestasi di olahraga otomotif ini sangat terbuka, mengingat pada PON 2024 mendatang dibuka cabor slalom mobil untuk usia 23 tahun ke bawah (U-23). Oleh karenanya, ini merupakan kesempatan yang baik bagi anak-anak muda di Jawa Timur.

“Makanya beberapa yang bergabung di Zerotrip usianya masih muda mulai 15 hingga 20 tahun. Intinya mereka wajib mendapat izin dari orang tua,.karena selain olahraga ini butuh dana untuk kendaraan juga ketika ada kejuaraan di beberapa daerah,” ulasnya.

Namun demikian, pihaknya tak membatasi masyarakat yang ingin menimba ilmu ketangkasan mobil untuk bergabung, karena sekolah tersebut juga terbuka siapa saja, laki-laki maupun perempuan, dan usia berapa pun.

Zerotrip Racing School dengan didukung instruktur yang juga merupakan pembalap senior nasional, memberikan pelatihan secara berjenjang. Mulai dari basic yang belum bisa sama sekali, sampai tingkat advance untuk memperdalam skill slalom.

Pelatihan dimulai dari Teori on class sampai praktek di sirkuit. ZTR juga telah menyiapkan beberapa unit kendaraan yang bisa digunakan praktek, baik untuk mobil berpenggerak depan maupun mobil berpenggerak belakang.

Untuk wilayah Surabaya, pihaknya menjadwalkan minimal dua kali pertemuan atau kelas dalam sebulan, dengan lokasi di Parkir Timur Surabaya Plaza.

FebriANNA ZTR menambahkan, bagi anak muda yang benar-benar ingin menekuni dan berprestasi, ke depan Zerotrip juga akan membuka kelas khusus untuk U-23 untuk persiapan PON. Di sana, selain dikenalkan terkait kendaraan, cara setting kendaraan, juga ada psikotes.

Selain PON, olahraga ini juga rutin diperlombakan di ajang Asia Gymkhana untuk tingkat regional Asia. Tentu saja hal tersebut harus didukung dengan sarana maupun prasarana serta instruktur berpengalaman, untuk regenerasi dan pembibitan pembalap-pembalap muda.

“Slalom itu basic olahraga otomotif, karena tak hanya andalkan speed namun bagaimana mengendalikan kendaraan. Jadi tak serta merta yang handal kecepatan itu bisa, karena ada strategi terkait catatan waktu, dan mengenal cara membawa mobil, dengan aturan yang ada, dimana ada cone warna merah harus kemana, cone hijau harus belok mana, dan sebagainya. Basic mengendalikan mobil zig-zag, u-turn, circle dan lingkar 8 dan cara start tak over spin, dan sebagainya,” beber FebriANNA.

Menurutnya, slalom bisa dibilang low budget untuk olahraga otomotif, karena mobil yang digunakan bisa memakai standar yang bisa digunakan sehari-hari. “Di sini pun mobil untuk latihan juga standar untuk sehari-hari,” imbuhnya.

Binar menambahkan, selain Surabaya, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan roadshow ke sejumlah kota di Jawa Timur seperti Malang dan Batu, Tuban, Jember, dan beberapa daerah lain untuk membuka sekolah yang sama dengan menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *