Pemerintahan

Antisipasi Luapan Air, Pemkot Surabaya Larang Pendirian Bangunan Permanen di Atas Saluran

11
×

Antisipasi Luapan Air, Pemkot Surabaya Larang Pendirian Bangunan Permanen di Atas Saluran

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya rutin melakukan kerja bakti di berbagai lokasi di Kota Pahlawan. Terutama lokasi-lokasi yang masih ditemukan genangan air pada saat musim hujan ini.

Biasanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin yang memimpin langsung kerja bakti tersebut. Berbagai dinas pun bahu-membahu mengikuti kerja bakti tersebut, termasuk yang dilakukannya hari ini di Jalan Barata Jaya, Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Rabu (12/2/2020).

Saat kerja bakti itu, Wali Kota Risma menemukan berbagai bangunan permanen yang ada di atas saluran, sehingga jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan kesulitan untuk mengeruk saluran tersebut. Akhirnya, beberapa bangunan dan lantai permanen itu dibongkar. “Ini dibongkar aja,” kata Wali Kota Risma saat memimpin kerja bakti itu.

Setelah di bongkar, beberapa saluran itu dikeruk menggunakan alat berat dan ada pula yang dilakukan dengan manual, yang mana Satgas PU Bina Marga dan Pematusan turun langsung membersihkan lumpur yang ada di saluran itu. Bahkan, beberapa saluran juga diperdalam dengan menggunakan breker.

“Kalau sudah, tolong PMK itu disemprot. Satgas PU Bina Marga tolong minggir dulu,” katanya sambil meminta Dinas Pemadam Kebakaran untuk menyemprot saluran yang nyaris tersumbat itu.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati juga menjelaskan, untuk lantai yang dibangun permanen itu, ada yang dibongkar dan ada pula yang nantinya akan dilubangi kotak-kotak. Hal itu penting untuk memastikan saluran air tidak tersumbat.

“Beberapa ada yang dibongkar dan nanti juga ada yang hanya dilubangi, supaya tidak ada genangan lagi di sini,” kata Erna.

Sementara itu, Camat Gubeng Suprayitno mengatakan pada saat hujan lebat, daerahnya itu memang masih ada genangan. Setelah dicek beberapa salurannya ada yang buntu.

“Nah, masalahnya banyak bangunan atau lantai permanen di atas saluran itu, sehingga Dinas PU Bina Marga dan Pematusan kesulitan untuk melakukan pengerukan,” kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta kepada warga untuk tidak membangun lantai atau pun bangunan permanen di atas saluran, supaya lebih gampang dikeruk dan tidak buntu. Sebaliknya, apabila hal ini tetap dilakukan, maka bukan tidak mungkin lingkungannya itu akan tergenang ketika turun hujan lebat.

“Nanti kami akan menggalakkan sosialisasi itu kepada warga dan kami akan ajak warga untuk terus giat kerja bakti, supaya lingkungan di sekitar ini tidak lagi tergenang,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *