SURABAYA (Suarapubliknews) – Konsulat Jenderal AS Surabaya dan MyAmerica Surabaya menghadirkan seorang astrofisika AS Dr. Hakeem M. Oluseyi untuk membahas Sejarah Multikultural dalam Memahami Semesta.
Konsul Jenderal AS, Mark McGovern mengatakan, acara hari ini bukan hanya tentang World Space Week, tetapi merayakan kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Amerika untuk mendorong, mendidik, dan mendukung penemuan ilmiah, kemajuan teknologi, dan eksplorasi di seluruh dunia.
“Program ini adalah bagian dari Program Pembicara Internasional Departemen Luar Negeri AS. Sekaligus peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia selama setahun dan untuk merayakan World Space Week pada 4-10 Oktober,” katanya.
Hakeem M Oluseyi merupakan seorang astrofisikawan, penemu, wirausahawan dan komunikator sains yang menjabat sebagai pemimpin Pendidikan Luar Angkasa, Divisi Keterlibatan Sains di Markas Besar NASA Washington DC. Karyanya telah menghasilkan 11 paten, sekitar 80 publikasi mencakup kontribusi untuk astrofisika, kosmologi, manufaktur semikonduktor dan tenaga ion.
Oluseyi menghabiskan beberapa hari di Jakarta, Bandung, Solo, dan Medan sebelum melakukan perjalanan ke Surabaya. Dia akan melanjutkan ke Sidoarjo, untuk perjalanan terakhirnya. Di Jakarta, ia memiliki program dialog tentang startup ruang angkasa dengan Dewan Penasihat Generasi Luar Angkasa (SGAC).
Selama di Surabaya, ia juga bertemu dengan para ilmuwan Indonesia dan melakukan perjalanan ke LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) di Watukosek Pasuruan. Di Bandung ia pergi ke Departemen Astrofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) di Solo yang ia temui Klub Astronomi Siswa Assalaam (CASA), dan di Medan ia akan mengadakan diskusi di Sekolah Chandra Kumala. (q cox, Tama Dinie)
