Jatim Raya

Target Zero Stunting 2020, Bupati Fadeli Ajak Masyarakat Makan Ikan

12
×

Target Zero Stunting 2020, Bupati Fadeli Ajak Masyarakat Makan Ikan

Sebarkan artikel ini

LAMONGAN (Suarapubliknews) – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya mewujudkan target Zero Stunting di Tahun 2020.

Bupati Lamongan Fadeli optimis target itu bisa tercapai, mengingat dari tahun ke tahun angka stunting di Kota Soto terus menurun. Hal ini kembali ditegaskan oleh Fadeli saat Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Desa Ganggangtingan Kecamatan Ngimbang, Selasa (13/8/2019).

Pada tahun 2017 angka stunting di Kabupaten Lamongan mencapai 23 persen, dan turun menjadi 14 persen di tahun 2018. Angka ini kembali turun menjadi 9 persen di awal tahun 2019.

“Di akhir tahun 2019 nanti, ditargetkan turun menjadi 5%, sehingga pada tahun 2020 Lamongan akan Zero Stunting,” kata Fadeli.

Meski progres penurunan stunting di Lamongan cukup baik, namun Fadeli merasa miris dengan kondisi masyarakatnya yang justru enggan mengonsumsi ikan. Padahal ikan, efektif mencegah stunting bagi anak-anak karena mengandung omega 3 yang baik untuk pertumbuhan. Terlebih, Lamongan merupakan Kabupaten penghasil ikan terbesar di Jawa Timur.

“Produksi ikan Lamongan di setiap tahunnya tidak kurang dari 130 ribu ton. Namun angka konsumsi ikan hanya 45,82 kilogram per kapita per tahun. Seharusnya bisa lebih dari itu,” imbuhnya.

Butuh kerja sama yang serius dari segala lini, mulai dari masyarakat, Pemerintah, TP PKK, kader posyandu, hingga tim medis untuk mencapai target 2020 Lamongan Zero Stunting.

Sementara Direktur Pemasaran Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan dan Kelautan Kementrian Kelautan dan Perikanan Mahfud mengungkapkan bahwa angka stunting di Indonesia sangat mengkhawatirkan, yakni 36 persen.

“Artinya tiap 3 kelahiran ada 1 bayi yang stunting, dan itu sangat mengkhawatirkan,” ungkap Mahfud.

Menurutnya, tingginya angka stunting lantaran masih minimnya kesadaran masyarakat mengonsumi ikan. Angka konsumsi ikan di Indonesia masih 50,69 kilogram per kapita per tahun. Jauh dari Jepang dan Korea yang mencapai 70 kilogram per kapita per tahun. (q cox, Wid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *