Pemerintahan

Kelurahan Kedurus Surabaya Masuk Tiga Besar Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi 2025

160
×

Kelurahan Kedurus Surabaya Masuk Tiga Besar Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi 2025

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak TP-PKK Rini Indriyani menyambut kedatangan Tim Penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Tahun 2025, di Lobby Balai Kota Surabaya, Rabu (4/6/2025).

Kedatangan tim penilai ini, bertujuan untuk melakukan verifikasi di Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, yang berhasil masuk dalam tiga besar nominasi tingkat Provinsi Jawa Timur. Tim penilai juga melakukan verifikasi langsung di Kelurahan Kedurus untuk meninjau dokumen serta inovasi-inovasi yang telah dikembangkan warganya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Kelurahan Kedurus yang masuk dalam penilaian adalah representasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mewujudkan “Kampung Pancasila”.

“Hari ini Pemerintah Kota Surabaya diwakili Kelurahan Kedurus, tapi sejatinya hari ini kami membentuk Kampung Pancasila di Surabaya. Dan memang terus berjalan dan InsyaAllah tahun ini akan terbentuk 500 Kampung Pancasila,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, “Kampung Pancasila” adalah konsep di mana setiap RW atau kampung di Surabaya harus memiliki data detail mengenai jumlah persil, jumlah jiwa di setiap persil (penduduk asli Surabaya atau bukan), kelompok usia produktif, usia sekolah, serta data stunting hingga kemiskinan.”Ini kami baru selesai MOU dengan BPS, dengan Mendagri, dan Bappenas. Karena di Surabaya satu-satunya kota dan kabupaten yang bisa memberikan data lengkap terkait jumlahnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa konsep Kampung Pancasila juga mendorong kemandirian dan swasembada warganya, tidak hanya di bidang pangan, tetapi juga dalam aspek sosial. “Bagaimana orang yang mampu membantu orang yang lemah. Jadi kami membuka donatur untuk orang kampung itu. Orang kampung itu membantu untuk orang yang tidak mampu di kampungnya,” tutur Wali Kota Eri Cahyadi.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya mengembalikan budaya gotong royong dan tolong-menolong khas “arek” Surabaya yang dinilai mulai luntur. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus menumbuhkannya lewat Kampung Pancasila di setiap RW. “Budaya arek itu adalah budaya yang guyub-rukun, tolong-menolong, dan saling menghormati. Akan hilang hari ini, ketika kita sudah tidak menjalankan lagi,” tegas Wali Kota Eri.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap, lomba ini menjadi motivasi bukan hanya untuk meraih juara, melainkan untuk membawa perubahan nyata dalam kesejahteraan masyarakat. “Tujuan dari lomba ini adalah motivasi bagi kami, bukan terkait juaranya atau terbaiknya. Karena, banyak yang terbaik tapi tidak merubah kesejahteraan di dalam desanya. Ini yang ingin kami rubah,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Budi Sarwoto mengucapkan, selamat kepada Pemkot Surabaya yang berhasil masuk nominasi tiga besar, diwakili oleh kelurahan Kedurus. Ia mengapresiasi capaian tersebut, karena menambah daftar panjang keberhasilan Kota Surabaya yang setiap tahun selalu masuk nominasi di tingkat provinsi.

“Kami selaku tim penilai akan berlaku objektif dalam menentukan juara. Hal ini penting mengingat waktu persiapan untuk lomba tingkat nasional yang sangat singkat. Kami akan memaksimalkan waktu yang ada, karena awal Juni kita sudah harus memasukkan kandidat untuk tingkat lomba kelurahan tingkat nasional,” kata Budi.

Ia menambahkan, lomba kelurahan dan kelurahan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015, yang meminta evaluasi perkembangan desa dan kelurahan setiap tahun. “Melalui evaluasi pembangunan desa dan kelurahan, kami tindaklanjuti dengan lomba berjenjang setiap tahunnya,” imbuhnya.

Tak hanya menilai kelengkapan dokumentasi dan inovasinya. Tim penilai juga memperhitungkan aspek kemasyarakatan yang melibatkan PKK. Dalam kunjungan tim di Kelurahan kedurus, mereka berbagai inovasi yang dikembangkan Kelurahan Kedurus, seperti program Nona Centil, Jebol Anduk, Kampung Wisata Terintegrasi hingga program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.

“Hari ini kami ingin lebih memperdalam dan melihat implementasi itu secara nyata. Bagaimana pelaksanaanya atau mungkin ada beberapa hal yang terlewat saat menyampaikan, bisa kami tindak lanjuti. Kami berharap hasilnya nanti akan membawa dampak baik untuk semua pihak,” pungkasnya. (q cox)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *