Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Penguatan Industri: OJK Jatim Dorong Dana Pensiun Adaptif Terhadap Dinamika Ekonomi

71
×

Penguatan Industri: OJK Jatim Dorong Dana Pensiun Adaptif Terhadap Dinamika Ekonomi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Pensiun Tahun 2025 dengan fokus pada penguatan strategi bisnis yang adaptif terhadap dinamika ekonomi.

Forum yang dihadiri jajaran OJK, perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, serta pengurus dan pegawai Dana Pensiun ini mengusung tema “Peningkatan Kinerja Dana Pensiun Melalui Rencana Bisnis yang Responsif Terhadap Perubahan Ekonomi.”

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1, mewakili Kepala OJK Jatim, menyebut kegiatan tersebut sebagai upaya memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Ia menjelaskan bahwa industri dana pensiun saat ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan dan daya saing melalui Roadmap Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun 2024–2028, yang meliputi empat pilar:
1. Penguatan industri,
2. Pengembangan ekosistem,
3. Akselerasi transformasi digital,
4. Penguatan regulasi, pengawasan, dan perizinan.
“Kami berharap Dana Pensiun tidak hanya menjadi penyedia manfaat pensiun, tetapi juga berperan sebagai investor institusional yang mendukung pembiayaan jangka panjang bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, Asep Hikayat, memaparkan bahwa hingga September 2025 terdapat 10 Dana Pensiun yang beroperasi di Jawa Timur dengan total aset sekitar Rp4,55 triliun. Mayoritas aset ditempatkan pada instrumen investasi, terutama Surat Berharga Negara.

Menurutnya, sejumlah indikator seperti ROI, ROA, dan rasio pendanaan menunjukkan pergerakan mendekati target Rencana Bisnis 2025. Meski demikian, industri dana pensiun masih menghadapi tantangan struktural.

“Pertumbuhan mengalami perlambatan dan masih terpengaruh risiko investasi serta volatilitas pasar. Selain itu, aspek SDM, tata kelola, dan kebutuhan digitalisasi proses bisnis juga harus segera ditingkatkan,” jelasnya.

Ekonom Ahli Bank Indonesia Jatim, M. Barik Bathaluddin, menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Timur pada triwulan III 2025 tumbuh 5,22%, ditopang konsumsi pemerintah dan peningkatan investasi.

Ia menilai industri dana pensiun tetap memiliki peluang untuk memperkuat portofolio usaha meski sektor jasa keuangan mengalami perlambatan. “Pengelolaan aset investasi yang adaptif menjadi kunci bagi Dana Pensiun dalam menjaga nilai aset dan memenuhi kewajiban kepada peserta di tengah dinamika pasar,” ujarnya.

Melalui evaluasi tahunan ini, OJK Jatim menegaskan pentingnya penyusunan rencana bisnis yang responsif terhadap perubahan ekonomi. Selain memenuhi ketentuan regulasi, rencana tersebut diharapkan mampu menjadi acuan strategis untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan dana pensiun.

Industri Dana Pensiun didorong untuk memperbaiki tata kelola, memperluas layanan bagi peserta, serta memberikan kontribusi lebih besar terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur maupun nasional. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *