Bisnis

Perekonomian Bergeliat, Arus Peti Kemas di Pelindo III Meningkat

60
×

Perekonomian Bergeliat, Arus Peti Kemas di Pelindo III Meningkat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Bergeliatnya perekonomian daerah menjadi salah satu indikator yang mendorong peningkatan arus peti kemas di terminal pelabuhan yang dioperasikan Pelindo III.

Berdasarkan data dari BUMN maritim tersebut, arus peti kemas hingga triwulan III tahun 2018 tercatat sebesar 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs.

“Bila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 8 persen, baik dalam satuan boks maupun TEUs. Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik (dalam negeri),” kata Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat, di Surabaya, Kamis (25/10/2018).

Faruq Hidayat kemudian memaparkan, di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) peningkatan arus peti kemas didapat dari tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Lalu untuk di Pelabuhan Bima dan Badas di Nusa Tenggara Barat karena adanya peningkatan pengiriman komoditi jagung dari Pulau Sumbawa.

Sementara itu di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, peningkatan arus peti kemas karena adanya lonjakan pengiriman aneka kebutuhan pokok, serta bahan bangunan dan proyek untuk membangun kembali pasca-gempa beberapa waktu yang lalu.

“Barang proyek di Pelabuhan Lembar salah satunya untuk pembangunan PLTGU Lombok Peaker. Contoh lain barang proyek ialah di Pelabuhan Waingapu (NTT) untuk pembangunan pabrik gula dan di Pelabuhan Tenau Kupang (NTT) untuk pengiriman logistik kegiatan offshore ke Pulau Wetar,” ujarnya.

Kemudian untuk di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sendiri, peningkatan arus peti kemas dicapai karena berkembangnya bisnis anak perusahaan yang berhasil mendatangkan sejumlah pengguna jasa baru. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memiliki dua pengguna jasa baru, yakni perusahaan pelayaran Emirate Shipping Line dan Mariana Express Line.

Selain itu juga ada pengguna jasa eksisting yang mencatatkan peningkatan kegiatan bongkar muatnya. VP Corporate Commnication Pelindo III R. Suryo Khasabu mengungkapkan, bertambahnya pengguna jasa bisa dicapai melalui peningkatan efektivitas operasional pelayanan kapal.

“Pelindo III memberikan jasa pandu khusus untuk TPS dan optimalisasi program window kapal, sehingga waktu tunggu kapal untuk bersandar semakin singkat. Dampaknya produktivitas terminal meningkat,” ungkapnya.

Anak perusahaan lainnya, Terminal Teluk Lamong (TTL), mencatatkan peningkatan arus peti kemas karena adanya peningkatan kunjungan kapal untuk rute pendulum.

Bahkan kini agen pelayaran Meratus Line, Tanto Intim Line, dan Salam Pacific Indonesia Line melakukan kerja sama joint slot kapal peti kemas sehingga memiliki layanan kapal rute Belawan, Medan, yang masuk setiap 5 hari sekali.

Kemudian untuk di Terminal Berllian yang dioperasikan oleh BJTI Port peningkatan volume peti kemas dikontribusikan dari percepatan siklus bongkar muat dan kegiatan tambat kapal.

“Sebelumnya dengan penambahan sejumlah peralatan dan peningkatan kemampuan pekerja, kegiatan bongkar muat ditargetkan sebesar 15 BSH (boks per kapal per jam). Namun pada triwulan III tahun ini ternyata mampu tercapai hingga 20 BSH,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *