Bisnis

OJK Edukasi Keuangan Syariah Pada Masyarakat

57
×

OJK Edukasi Keuangan Syariah Pada Masyarakat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR 4) terus mengedukasi pemahaman masyarakat, mengenai konsep bisnis dan keuangan syariah serta implementasinya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat dapat menerapkan prinsip syariah secara kaffah.

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono dihadapan para Mubalighot perwakilan dari Muslimat NU Jatim, Aisyiyah Jatim, Muslimat Hidayatullah Jatim serta perwakilan dari Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim mengatakan bahwa share aset perbankan syariah di Jawa Timur pada posisi Oktober 2018 sebesar 5,35% masih tercatat lebih rendah dibandingkan share Nasional yang mencapai sebesar 5,78%.

“Pada posisi yang sama, total pembiayaan yang disalurkan oleh Perbankan Syariah di J awa Timur telah mencapai Rp27 ,5 triliun tumbuh 13,05% (yoy) dengan share terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur mencapai sebesar 5,79%,” katanya pada Diseminasi Buku Pintar Keuangan Syariah.

Sementara itu, total dana masyarakat yang dikelola oleh perbankan syariah mencapai Rp28,5 triliun, tumbuh 13,95% (yoy) dengan share terhadap total seluruh dana simpanan masyarakat di Jawa Timur mencapai sebesar 5,20%.

Data tersebut menunjukkan bahwa keuangan syariah di Jawa Timur masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terns dikembangkan, terutama didukung fakta bahwa jumlah penduduk muslim di Jawa Timur yang mencapai 97% dari total penduduk, terdapat icbih dari 6.000 pondok pesantren di Jawa Timur dengan jumlah santri mencapai lebih dad I juta santri, serta terdapat 37.686 masjid dan 106.647 mushola di Jawa Timur dengan jumlah jama’ah mencapai lebih dari 8 juta jama’ah.

Hasil survey Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016. Indeks Literasi Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 29.35%, tertinggi di seluruh Indonesia, mcngalahkan Provinsi Acch yang hanya sebesar 21.09%.

“Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Jawa Timur terhadap layanan keuangan syariah sudah meningkat dan bahkan lcbih baik dibandingkan propinsi lainnya dengan mayoritas muslim terbesar di Indonesia. Namun dcmikian, indeks inklusi keuangan syariah di Provinsi Jawa Timur yang sebesar 12,21% jauh lebih rendah,” tandas Heru. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *