Jatim Raya

Rayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Ratusan Umat Hindu di Kediri Laksanakan Melasti

101
×

Rayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Ratusan Umat Hindu di Kediri Laksanakan Melasti

Sebarkan artikel ini

KEDIRI ( Suarapubliknews) – Rayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, ratusan umat Hindu di Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri melakukan pengambilan air suci (Tirto Suci) di Dusun Putuk Desa setempat.

Supriono Ketua Persatuan Hindu Darma Indonesia (PHDI) Desa Banaran mengatakan, bahwa pengambilan Air Suci ini disebut dengan Melasti, yang merupakan ritual wajib bagi umat Hindu sebelum dilakukan Nyepi

Menurutnya Supriono, Nyepi itu ada empat aturan yang disebut dengan Catur Brata Penyepian, yakni:

  1. Orah oleh lelungan berati Umat Hindu tidak boleh pergi kemana mana saat sedang melakukan Nyepi,
  2. Amati Geni berarti Umat Hindu tidak boleh menyalakan api disaat melakukan Nyepi
  3. Amati Lelaungan berarti Umat Hindu tidak boleh bersenang senang di saat melakukan Nyepi,
  4. Amati Karyo berarti Umat Hindu tidak boleh bekerja di saat melakukan Nyepi

“Jumlah Umat Hindu di Desa Banaran ini ada sekitar 650 orang, yang rata rata berprofesi sebagai petani dan buruh tani, namun ada beberapa pedagang,” Ujar Supripno kepada Suarapubliknews.net. Sabtu (2/3/2019)

Kata Supriono, pengambilan Tirto Suci dari Sumber Luh di Dusun Putuk nantinya akan di bawa ke Pure Giri Nata Desa setempat. Setelah dilakukan ritual kemudian pada hari berikutnya akan dilakukan arak-arakan Ogo Ogo (Tawur Kasanga) sebelum pembakaran

“Ogo Ogo merupakan sebuah patung yang menggambarkan sifat angkoro murka pada diri manusia ketika sudah dikuasi oleh kerakusan Duniawi,” Pungkasnya. (q cox, Iwan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *