SURABAYA (Suarapubliknews) – Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri. Seiring perkembangan jaman bermunculan batik yang memiliki motif yang lebih moden.
Perancang Busana, Embran Nawawi mengatakan Ia mengkreasikan batik klasik Pamekasan dengan desaign pop art dalam rancangan yang dinamai Batik Pop Mekasan. “Saya ingin mengangkat batik Pamekasan dan memadukannya dengan Pop Art, sehingga bisa disukai orang dewasa maupun anak muda, tanpa meninggalkan ciri khas batik dari daerah tersebut,” katanya.
Jika umumnya batik Madura dikenal memiliki warna-warna cerah dan berani seperti merah, batik Pop Mekasan memadukan warna biru dan hitam yang menggambarkan ketinggian biru langit yang jernih dan kedalaman laut yang biru gelap.
“Saya mengusung exoticated blue yang unik, yang juga mengusung visi dalam kepedulian terhadap lingkungan, rasa cinta kepada alam, laut dan langit yang indah. Selain itu, biru bakal menjadi warna tren pada 2020,” terang Embran.
Sedangkan untuk motifnya, Embran menonjolkan dari alam dan unsur kehidupan sehari-hari di Pamekasan seperti jagung, ayam, kupu-kupu dan tembakau. “Masyarakat Pamekasan akrab dengan tanaman jagung untuk diolah jadi nasi jagung, ayam sebagai hewan peliharaan dan tembakau. Ini bisa dijadikan motif yang cocok dengan konsep Pop Art,” ujarnya.
Kenapa memilih konsep pop art, Ia ingin menggugah anak muda di Pamekasan khususnya untuk lebih peduli terhadap batik daerah asal mereka. Saat ini banyak anak muda yang enggan meneruskan ketrampilan membatik dan lebih memilih untuk bekerja di luar Madura.
“Batik Pamekasan harus dijaga kelestariannya. Ada pergeseran sosial ekonomi di sana. Banyak anak muda yang memilih merantau ke luar Madura. Dikhawatirkan jumlah perajin di Pamekasan akan terus merosot jika tak ada regenerasi,” tandas Embran. (q cox, Tama Dinie)