SURABAYA (Suarapubliknews) – Vinsensius Awey wakil ketua DPD Partai Nasdem Surabaya menilai bahwa beredarnya pemberitaan soal biaya kunjungan kerja Wali Kota Risma ke luar negeri merupakan upaya membenturkan antara Wali Kota Surabaya dengan Gubernur Jatim.
“Ada banyak berita yang beredar akhir-akhir ini yang mencoba membenturkan antara Gubernur Khofifah dengan Wali Kota Risma. Seakan akan ada polemik, sesungguhnya tidak ada,” ucap Vinsensius Awey kepada media ini. Minggu (24/11/2019)
Namun, mantan anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019 ini juga meminta kepada Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya untuk tidak terburu-buru memberikan penjelasan kepada publik melalui media.
“Tampaknya belum koordinasi dengan walikota sendiri. Tujuannya baik untuk menjelaskan, namun karena over confidence sehingga jadi slip of tongue,” jelasnya.
Menurut dia, sebaiknya Kabag Humas menyampaikan kalimat yang tepat, yakni dengan mengatakan bahwa ada beberapa kali akomodasi wali kota ke luar negeri ditanggung oleh panita penyelenggara.
“Namun juga banyak berpergian dengan dana APBD. Itu lebih tepat,” tandasnya.
Pasalnya, kata Awey, semua kegiatan yang bersifat perjalanan dinas tentu diketahui oleh Gubernur, karena secara prosedur turut menandatangani perijinannya.
“Gubenur tentu tahu persis ada perjalanan Wali Kota ke luar negeri, berikut anggarannya. Akibat penjelasan yang kurang tepat, maka muncul penilaian yang mengarah kepada dugaan double anggaran itu,” tuturnya.
Oleh karenanya, Awey meminta kepada Kabag Humas Pemkot Surabaya untuk mengklarifikasi pernyataannya yang sudah terlanjur dimuat di berbagai media.
“Jangan sampai ada kesan pembohongan publik. Karena kalau tidak dilakukan, maka secara tidak langsung telah mengiyakan adanya dugaan penggunaan double anggaran,” tegas Awey. (q cox)