Pemerintahan

Sambut Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya Tanam Seribu Pohon di GBT

97
×

Sambut Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya Tanam Seribu Pohon di GBT

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan pembenahan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Selain memperbaiki fisik stadion, pemkot juga memperindah kawasan sekitarnya dengan menanami berbagai jenis pohon.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan, bahwa penanaman pohon di sekitar Gelora Bung Tomo bukan hanya untuk persiapan kejuaraan Sepak Bola Dunia U-20 Tahun 2021. Menurutnya, kegiatan penghijauan ini juga bermanfaat untuk kesehatan.

“Terima kasih kepada para penyumbang pohon. Sering saya sampaikan, bahwa kota ini dibangun karena kebersamaan. Tanpa kebersamaan, kemungkinan kita tidak bisa bangun karena dana yang dimiliki pemeritah kota terbatas,” kata Wali Kota Risma saat membuka acara penanaman pohon di Stadion GBT, Sabtu (30/11/2019) pagi.

Sedikitnya, ada seribu pohon yang ditanam di sekitar Stadion GBT. Dengan rincian, trembesi sebanyak 731 batang, Tabebuya Pink/Putih 82 batang, ketepeng 50 Batang, Cemara Udang 100 Batang, Kupu-kupu 200 batang dan Spatudea 100 batang.

Kegiatan penanaman pohon di GBT selain dihadiri Wali Kota Risma bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), juga ada Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, Kapolrestabes Surabaya, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, serta sejumlah perusahaan penyumbang Corporate Social Responsibility (CSR), yakni Pakuwon Group, BNI 46, PT Sinar Galaxy, PLN, PT Gojek Indonesia, PT Intiland, PT Warna Warni, PT Graha SA, JCI East Java dan SOGO. Nampak juga, Presiden Club Persebaya, Azrul Ananda dan para suporter Tim Bajul Ijo yang akrab disapa “Bonek”.

Sebelum melakukan penanaman pohon, Wali Kota Risma berkeliling memantau kondisi stadion. Ia mengatakan, karena sekeliling stadion ditanami pohon, maka pihaknya akan memindahkan area parkir yang semula berada di depan, ke sisi lain.

“Pagi-pagi kita sudah rapat untuk menentukan lokasi parkir. Dan, alhamdulillah di sekitar sini kita memiliki banyak aset,” katanya.

Di hadapan para kepala OPD dan perwakilan perusahaan, serta masyarakat, Wali Kota bercerita mengenai penataan kawasan sekitar GBT. Ia mengungkapkan, ada tiga akses jalan yang nantikan mengarah ke stadion.

“Nanti ada jalan tembus ke TPA, di timur akan tembus ke Jalan Lingkar Luar Barat, ada fly over yang dibangun Pelindo, dan diperkirakan Februari 2020 selesai, serta kita akan membuka akses lingkar luar barat. Kita harapkan sebelum pertandingan (Kejuaraan Dunia U-20) semua selesai,” harapnya.

Ia mengaku, selain perbaikan stadion dan pembangunan akses jalan menuju GBT, Pemkot Surabaya juga membangun tiga stadion pendukung yang letaknya berada di sisi utara stadion. Tak hanya itu, di kawasan GBT juga ada sirkuit, yang nantinya akan dihubungkan dengan JLLB, sehingga suatu saat bisa digunakan untuk kejuaraan dunia F-1.

“Suatu saat kita bisa adakan F-1 di situ, karena kita buat jalannya sekelas sirkuit. Dan, kalau ada pendaratan darurat (pesawat) jalan itu bisa digunakan, karena di tengah free tidak ada pohon, kemudian panjangnya (jalan) sekitar lima kilometer,” paparnya.

Saat memberikan sambutan, Wali Kota Risma memperhatikan suasana sekitar stadion yang ramai dengan Burung Bangau Rawa berwarna putih. Sejumlah satwa tersebut hinggap dan beterbangan di sekitar area tambak.

“Kalau ada Burung Bangau, tandanya tidak ada polusi. Saya diberitahu orang Jepang waktu berkunjung ke sini,” ujarnya di sela sambutannya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, untuk perbaikan GBT, disamping mendapatkan bantuan dari Bank Jatim, pihaknya juga dibantu British Council Indonesia untuk perencanaan kawasan stadion.

“Kami harapkan, selain konsep penataan kawasan GBT juga bisa membantu perbaikan fisik GBT,” kata Eri.

Eri memperkirakan, lelang pengerjaan perbaikan dan pembangunan sarana-prasarana di GBT, dimulai awal Desember 2019. Sehingga setelah ada pemenang lelang, awal Januari 2020 sudah dilakukan pembangunan.

“Pekerjaannya sekitar 6-8 bulan, setelah itu perawatan. Masa pemeliharaan bangunan permanen kan setahun. Jadi, sampai penyelenggaraan Piala Dunia masih terawat,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *