SIDOARJO (Suarapubliknews) – Anggota Komisi D DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Sidoarjo Zahlul Yussar datangi lokasi bencana banjir di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Tak hanya melihat kondisi warga yang rumahnya terendam banjir, Politisi partai Demokrat itu juga meninjau petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sidoarjo yang sedang melakukan upaya penyedotan air dalam fasilitas pendidikan di SMPN 2 Tanggulangin yang sudah selama tiga pekan lebih terendam banjir setinggi lutut anak-anak, Rabu (12/02/2020).
Rizal warga RT.05 RW.02 Desa Kedungbanteng yang juga terdampak banjir mengatakan, bahwa banjir yang terjadi di Desanya itu baru kali ini terjadi. Dampaknya, selain banyak petani yang tak bisa garap sawah, sebagian besae warga juga mulai banyak mengeluh terserang penyakit kulit dan krisis air bersih.
“Warga sudah banyak yang mengeluh krisis air bersih dan para petani juga tidak bisa garap sawahnya lantaran sawahnya tergenang air. Kasian warga yang pekerjaannya terhambat tidak ada pekerjaan,” Ungkap Rizal yang juga Ketua RT setempat kepada Suarapubliinews.net, Kamis (13/02/2020).
Rizal menambahkan, dirinya berharap kepada anggota DPRD san pememerintah daerah agar segera dapat menuntaskan persoalan tersebut, bagaimana caranya secepat mungkin banjir di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri tersebut bisa segera surut. t
“Aemoga pemerintah Sidoarjo dan anggota DPRD segera mendapatkan solusinya. Sebelumnya tak pernah banjir. Warga sekitar banyak yang beranggapan banjir ini akibat dari pengeboran minyak yabgy dilakukan PT. Minarak di Desa Kedungbanteng,” kata Rizal.
Sementara Zahlul Yussar mengatakan, sebagai anggota dewan dirinya juga sudah berkordinasi dengan pemerintah daerah. Dari hasil koordinasi, dirinya menargetkan dalam waktu satu minggu kedepan air harus sudah surut.
“Kita upayakan air segera surut, dengan berbagai cara seperti melakukan normalisasi sungai yang dangkal dan mendatangkan mesin penyedot air,” kata Zahlul.
Zahlul menambahkan, terhadap bencana banjir tersebut dirinya akan mengupayakan bantuan untuk para korban banjir serta menacari solusi agar banjir segera surut dan tidak banjir lagi ketika hujan deras datang.
“Kita upayakan bantuan melalui BPBD segera tersalurkan dan memberikan apapun yang dibutuhkan masyarakat secara mendadak,” ujar Zahlul
Sementara dari pantauan suarapubliknews.net dilokasi, wabah penyakit gatal-gatal juga sudah mulai sirasakan, kemungkinan dengan aliran air yang mengepung rumah warga penyebaran penyakit penyakit lainnya semakin tinggi.
“Melalui dinas kesehatan dan jajarannya, agar untuk terus memperhatikan kesehatan warga Kedungbanteng dan Banjarasri yang terkena banjir agar lebih optimal dalam memberikan layanan kesehatan,” harap Zahlul. (q cox, drie)