SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Entah maksudnya apa, Siti Fatonah konsultan Bazar Ramadhan Masjid Agung Al Akbar Surabaya (MAS), tiba-tiba mengaku sebagai mantan orang media harian nasional Jawa Pos ke sejumlah anggota Komisi C DPRD Surabaya, setelah hearing berakhir.
“Nama saya bukan Markonah, tapi Siti Fatonah pak, saya mantan Jawa Pos,” ucapnya dengan lantang. Senin (13/6/2016)
Untuk diketahui, Siti Fatonah (sebelumnya tertulis Siti Markonah) alias Ibu Onah adalah konsultan Bazar Ramadhan manajemen Masjid Agus Al Akbar Surabaya (MAS) sejak tahun 2005. Dia bisa menjadi orang yang paling berperan di Bazar Ramadhan mengalahkan manajemen Koperasi MAS, konon mendapatkan surat sakti dari Dirut MAS H Hendro.
Dalam rapat pendapat di ruang Komisi C DPRD Surabaya hari ini Senin (13/6/2016), telah terungkap jelas jika manajemen MAS mengakui bahwa keberadaan fasum berupa badan jalan, berem dan pedestrian di sekitar MAS dan saat ini digunakan untuk menggelar Bazar Ramadhan adalah milik Pemkot Surabaya.
Artinya, manajemen MAS tidak mempunyai hak sedikitpun jika akan menggunakan lokasi Damija dan Rumija tersebut, apalagi memebrikan rekomendasi kepada pihak lain termasuk penyelenggara Bazar Ramadhan, tanpa seijin Pemkot Surabaya.
Lantas, apa hubungannya Siti Fatinah yang tiba-tiba mencatut nama Jawa Pos dengan penyelenggaraan Bazar Ramadhan yang telah dinilai sebagai pelanggaran Perda Kota Surabaya?
Media ini berusaha menghubungi salah satu redaktur Jawa Pos, untuk menanyakan status Sit Fatonah yang mengaku sebagai mantan Jawa Pos, namun sampai berita ini dilansir masih belum ada jawaban. (q cox)