SIDOARJO (Suarapubliknews)- Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Ahmad Amir Aslichin melakukan Turba (turun kebawah)
dan ngopi bareng Karang Taruna Sidoarjo. Dalam turba kesekian kalinya betempat di Desa Lambangan, Kecamatan Wonoayu ini, masukan dan keluhan soal perkembangan UMKM menjadi topik utama.
Dikatakan Mas Iin, panggilan akrab Ahmad Amir Aslichin bahwa selama safari turbanya di Kabupaten Sidoarjo ini merupakan kegiatan penjaringan sebagai upaya mencari persoalan yang ada pada generasi millenial usia produktif dalam dunia kewirausahan.
“Karena mendengarkan suara rakyat adalah sebagian dari kewajiban sebagai anggota dewan. Dan berikutnya saya akan upayakan support sebagai pendorong bagi pemuda pemudi yang ingin mengembangkan Usahanya ke pemerintah terkait,” Terang Mas Iin kepada suarapubliknews.net dilokasi.
Selama Turba bersama Karang taruna, Mas Iin mengaku bahwa potensi usaha dari kreatiditas maupun keniatan kaum Millenial di Sidoarjo sangat luar biasa. Problemnya adalah segi akses pemasaran dan pengembangan usaha. Bagi UMKM pemula yang memiliki semangat namun minim modal nantinya bisa dibantu bersinergi dengan sistem join untuk mengembangkan bisnisnya.
“Baru saya dengar langsung dari bawah dan memang banyak potensi. Dari sini nanti bagaimana persoalan ini bisa teratasi,” katanya.
Selain itu, Politisi PKB itu juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah membentuk ‘SIDOARJO BISA’ sebagai tempat untuk menampung kreativitas kaum Millenial.
Sidoarjo Bisa ini sebagai tempat bertemunya para pelaku UMKM dan Para investor yang memang berminat untuk mengembangkan usahanya anak muda.
“Misalnya ada usaha yang kurang dari segi pemasaran dan modal akan dibantu dan diberi pelatihan,” ujar Mas Iin.
Dalam acara ini juga dihadiri Ketua Karang Taruna Kabupaten Sidoarjo Imam Syafi’i beserta jajaran pengurus dan para kader di Kecamatan Wonoayu. Dikatakan Imam, bahwa memang mayoritas keahlian para kader karang tarunanya adalah wirausaha. Ia ingin merubah menset dari pola lama yakni bagaimana setelah lulus sekolah atau kuliyah tujuannya adalah langsung bekerja di perusahaan.
“Tapi sekarang menset pemuda millenial sekarang mulai berubah yakni banyak yang belajar lebih dalam dan ingin untuk menjadi pengusaha yang secara mandiri. Dan itu bagus, karena bisa menghasilkan dan menambah lapangan kerja baru,” tutur Imam. (q cox, ndrie)