SURABAYA (Suarapubliknews) -Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mendorong penguatan solidaritas sosial di masyarakat, dalam penanganan virus Corona (Covid-19).
Ini memperkuat seluruh upaya penanganan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama seluruh jajaran Pemerintah Kota.
“RT, RW, LPMK, seluruh tokoh dan elemen masyarakat, bisa terlibat aktif dalam menjaga lingkungan. Seperti mencegah pengumpulan orang, yang telah diserukan pemerintah dan aparat keamanan,” kata Adi Sutarwijono, Selasa (24/3/2020).
“Kita menghadapi lawan yang tidak kasat mata, yaitu virus yang sangat cepat penularannya. Maka, tindakan preventif sangat berguna. Dengan cara hidup sehat, serta membatasi keluar rumah,” lanjutnya.
Adi menjelaskan, Walikota Tri Rismaharini telah mengeluarkan Surat Edaran No. 360/3324/436.8.4/2020, beberapa hari lalu. Ada 16 poin, di antaranya penghentian sementara tempat wisata, konser musik, tempat hiburan malam, kegiatan keagamaan, Posyandu balita dan lansia, yang mengumpulkan massa.
“Walikota Bu Risma sudah tepat. Melakukan itu, demi menjaga keselamatan masyarakat. Mendorong warga tinggal di rumah masing-masing, sehingga tidak terjadi pengumpulan orang, dan mengurangi penyebaran virus Corona,” kata Adi yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Surabaya merilis website https://lawancovid-19.surabaya.go.id. Rilis itu real time perkembangan data penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Surabaya.
Data Pemerintah Kota Surabaya mencatat, 23 orang terkonfirmasi positif Covid-19, tersebar di 19 kelurahan. Yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) 134 orang, di 65 kelurahan. Berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 7 orang, di 7 kelurahan.
“Pemerintah Kota Surabaya telah memaparkan pada publik, peta sebaran Covid-19 per kelurahan. Dan, website itu bisa diakses masyarakat luas,” kata Adi.
Ia menyerukan penguatan solidaritas sosial dalam menghadapi penyebaran Covid-19. “Bersama-sama kita memperkuat solidaritas sosial, memperkuat gotong-royong, saling menjaga satu sama lain, saling mengingatkan, dalam menghadapi Covid-19,” ujarnya.
Adi juga menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemuka agama, mulai tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu, dan aliran kepercayaan.
Para tokoh lintas agama itu telah mengajak umatnya masing-masing untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, diiringi ikhtiar maksimal seperti menerapkan pola hidup sehat, serta mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan pembatasan interaksi (social distancing).
“Terima kasih para pemuka agama yang juga dengan kebijaksanaan luar biasa menunda sejumlah kegiatan keagamaan. Kebersamaan ini modal sosial bagi Surabaya untuk menghadapi penyebaran Covid-19,” ujar Adi.
Saat ini, lanjut Adi, DPRD juga menilai telah muncul keterlibatan masyarakat dalam menangani Covid-19. Di tengah-tengah upaya keras Pemerintah Kota Surabaya bersama semua aparat keamanan.
“Dari masyarakat telah muncul penyemprotan disinfektan terhadap tempat-tempat ibadah, serta balai pertemuan. Ini melengkapi yang dikerjakan Pemkot Surabaya dan aparat keamanan,” kata Adi. (q cox)