Pemerintahan

Pemkot Surabaya Ciptakan Face Shield dan Masker untuk Kebutuhan Tenaga Medis

216
×

Pemkot Surabaya Ciptakan Face Shield dan Masker untuk Kebutuhan Tenaga Medis

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Jajaran di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bergerak kompak dalam menangani penyebaran Covid 19. Kali ini, Dinas Perdagangan (Disdag) melalui UMKM memproduksi masker berbahan kain serta baju perangkat medis. Sementara itu, Badan Kepegawaian Diklat (BKD) membuat inovasi berupa alat pelindung wajah (face shield).

Sejumlah pegawai yang berada di lantai 3 Kantor Pemkot Surabaya bergotong royong membuat face shield tersebut. Mulai dari pengukuran mika, pemotongan spons (gabus), sampai tahap penjahitan karet yang dipasang di dua sisi mika.

Kepala Badan Kepegawaian Diklat (BKD) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, saat ini semua bergerak atas dasar kemanusiaan. Kemarin, Senin (24/3/2020), ia bersama jajarannya telah membuat sekitar 540 face shield yang kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk proses pendistribusian.

“Kemarin kita sudah membuat 540 dan ini terus berjalan, mudah-mudahan segera usai virus ini. Karena memang untuk memerangi virus ini maka semua harus bergerak bersama-sama,” kata Mia saat ditemui di kantornya, Selasa (24/3/2020).

Meski terlihat berjauhan, para petugas yang membuat alat pelindung wajah ini tampak begitu kompak. Mereka pun saling berbagi tugas. Ada yang bagian memotong mika, ada pula pegawai yang mengukur spons untuk dipotong dan dijadikan sanggahan. Bahkan, tak sedikit pula dari mereka bertugas di bagian tahap akhir, yakni memberikan lem perekat pada mika kemudian menjahitnya dengan disambung karet.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi dan Mutasi Jabatan, Yanuar Hermawan menambahkan, face shield atau alat pelindung wajah ini cukup sederhana dalam membuatnya. Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan. Diantaranya mika, spons, alat perekat (double tip), dan karet.

“Untuk mikanya kami gunakan ketebalan 0,5 sentimeter. Mikanya ukuran 26 sentimeter dan Tinggi 21,5. Kemudian untuk spons nya tebalnya 3 sentimeter. Lalu kita potong sponsnya jadinya panjang sesuai lekuk wajah. Jangan lupa pilih spons yang padat,” kata Wawan sapaan akrabnya.

Di tempat berbeda, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ‘Kartini Muda Dolly Fashion’ yang terletak di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Sawahan, membuat masker berbahan dasar kain. Masker ini nantinya juga bakal didistribusikan untuk membantu kelengkapan petugas medis.

Saat ditemui di lokasi, setidaknya ada enam orang ibu-ibu yang terlihat sedang merampungkan masing-masing tugasnya. Salah satunya adalah Sumila. Perempuan berusia 40 tahun ini mengakui, dalam dua hari, ia mampu menyelesaikan lebih dari seribu masker. Nantinya semua masker akan diserahkan kepada Disdag Surabaya. “Kami yang mengerjakan. Semua bahan-bahan sudah disediakan (Disdag),” pungkas dia. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *