Peristiwa

Begini Cerita Sedih Jenazah Warga Wiyung Surabaya di Masa Pendemi Covid-19

52
×

Begini Cerita Sedih Jenazah Warga Wiyung Surabaya di Masa Pendemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Permintaan layanan ambulance warga RT 04 RT 03 Dukuh Karangan Kel. Babatan, Kec. Wiyung, Kota Surabaya ditolak oleh petugas media Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Surabaya karena kendaraannya adalah Ambulance Emergency, bukan kendaraan jenazah.

Keterangan ini disampaikan Kusnan Hadi (warga setempat), yang mengatakan bahwa warga di wilayahnya telah meminta bantuan mobil ambulance Pemkot Surabaya untuk mengangkut jenazah sekaligus mengidentifikasi penyebab kematian almarhum.

Kusnan menceritakan, jika ambulan dari Pemkot Surabaya akhirnya datang untuk melihat jenazah, namun petugas medis tidak bersedia mengangkut jenazah dengan alasan jika mobil ambulan yang dibawanya hanya untuk emergency bukan ambulan jenasah.

“Padahal kita sudah menerangkan klo ada warga yang meninggal. Tapi petugas malah mengatakan, kalau sebaiknya jenasah dibawa saja ke Karang Menjangan (Rumkit Dr. Soetomo) untuk diperiksa dan dimintakan surat kematian tanpa dipungut biaya,” terang Kusnan kepada media ini. Minggu (03/05/2020)

Mendapatkan jawaban seperti itu, akhirnya warga mencari alternatif yakni meminta pertolongan mobil ambulance dari partai (PDIP) untuk membawa jenazah ke RSUD Dr. Soetomo (Karang Menjangan).

Dikonfirmasi media ini, Eddy Christijanto Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya menerangkan jika pihaknya telah berupaya memberikan layanan mobil jenazah melalui Dinas Sosial (Dinsos).

“Sebenarnya saat itu kami sudah berupaya memberikan layanan mobil jenazah melalui Dinsos, karena mobil ambulance yang datang memang untuk layanan pasien covid-19. Kemungkinan karena yang meminta layanan juga banyak, jadi ada keterlambatan datang dan ternyata sudah keduluan mobil jenazah dari partai,” jawab Eddy.

Namun demikian, Eddy menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan pelayanan tersebut, karena tidak ada niat sedikitpun untuk menghalangi apalagi mempersulit layanan.

“Saya atas nama Pelaksana Gugus Tugas Pemkot Surabaya meminta maaf dan akan kami jadikan pembelajaran untuk kedepan,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *