SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Dalam upaya mengedukasi masyarakat Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Budaya dan Pariwisata berencana mengadakan penampilan seni budaya secara reguler dalam setahun di Balai Pemuda Surabaya.
Di awali penampilan wayang orang “Baladewa Lena” dari grup Pamor Katon pada Sabtu (28/1/2017) pada pukul 19.00 WIB, warga Surabaya nantinya akan disuguhkan berbagai macam jenis seni budaya hingga setahun ke depan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan, untuk penampilan seni budaya tersebut, warga Surabaya bisa menikmatinya secara gratis tanpa biaya.
“Sementara ini gratis tanpa biaya, bila ada perubahan lebih lanjut akan kita berikan informasi tambahan,” kata Kadisbudpar Surabaya.
Untuk kapasitas penonton, kata Kadisbudpar Surabaya, sebanyak 750 orang bisa tertampung di Gedung Balai Pemuda tersebut.
Dengan lokasi yang berada di tengah kota, diharapkan mampu mempermudah akses warga Surabaya yang ingin melihat seni pertunjukkan ini. Terlebih, di sekitar lokasi tersebut sering dikunjungi para pemuda-pemudi. Dengan begitu, harapannya para pemuda-pemudi tertarik untuk menikmati dan belajar seni pertunjukkan tradisional itu.
“Harapannya melalui edukasi seperti ini, pemuda dan pemudi Surabaya bisa mengerti tentang budaya bangsa. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian budaya,” ujarnya.
Kadibudpar juga menambahkan, dengan ikut menonton seni pertunjukkan ini, para pemuda-pemudi tersebut bisa ikut dalam upaya melestarikan pertunjukkan wayang orang. Selain itu, hal ini juga merupakan bentuk dan upaya pelestarian dari Pemerintah Kota Surabaya kepada warganya.
Nantinya, setelah penampilan wayang orang “Baladewa Lena”, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya berencana mengadakan berbagai penampilan seni secara reguler dua kali dalam sebulan, pada hari Sabtu. Selain wayang orang, akan ada penampilan seni Ludruk, Siswo Budoyo, Srimulat, dan yang lainnya.
Selain itu, total ada 8 grup penampil yang akan mengisi secara bergantian dalam setahun ini. Penampilan yang disajikan secara berbeda-beda ini agar masyarakat juga memahami dan mengerti tentang budaya di Surabaya.
“Balai Pemuda merupakan tempat berkumpulnya para pemuda dalam berkesenian. Pemuda juga harus tahu tentang kesenian ini,” kata Kadisbudpar.
Perlu diketahui, wayang orang “Baladewa Lena” yang akan tampil bercerita tentang Prabu Nurindra Kawaca yang ingin menuntut balas kepada Prabu Parikesit. Untuk itu, dia menyiapkan pasukan untuk pergi ke Kerajaan Hastina.
Dalam Perjalanan, Raden Poncokusumo dari pertapaan Andong Cinawi di tengah hutan bertemu dengan Raden Kertiwindu. Saat itu, Raden Poncokusumo dihasut untuk merebut kerajaan Hastina. Oleh karena itu, dia pun berangkat untuk menegur Prabu Parikesit.
Dalam adegan-adegan drama wayang orang ini, juga diceritakan mengenai peperangan hebat. Hingga akhirnya, tokoh Prabu Resi Baladewa meninggal akibat peperangan yang terjadi.
Tidak hanya penampilan wayang orang saja yang tampil, tapi juga ada juga penampilan tari gambyong. Dua orang penari tersebut, yaitu bernama Dea Margaretha dan Wuri. Sedangkan para pelaku drama wayang orang, akan diisi oleh 13 orang. (q cox)