Jatim RayaPemerintahan

Jatim Siapkan Kampung Tangguh Sebagai Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat

180
×

Jatim Siapkan Kampung Tangguh Sebagai Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

MADIUN (Suarapubliknews) – Meski sebelumnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur sudah menujukkan hasil yang relatif  signifikan dengan penurunan zona merah hingga tinggal 2 Kabupaten Kota maupun BOR Isolasi biasa yang telah menurun  saat PPKM dimulai tanggal 11 Januari tercatat 79 % saat ini tercatat  55 %. BOR ICU  semula tercatat 73 % saat ini menjadi 67 %. Upaya penanganan COVID-19 terus dimaksimalkan di Jawa Timur untuk terus menekan penyebaran COVID-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa memang terdapat dampak yang signifikan dalam menekan penyebaran COVID-19 selama PPKM di Jawa Timur. Karenanya, sesuai arahan bapak Presiden Joko Widodo terkait PPKM Mikro, Pemprov Jatim berkomitmen untuk  melaksanakan PPKM Mikro dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni melalui Satuan Kampung Tangguh.

“Jadi kami berkomitmen  melaksanakan PPKM Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh,” katanya saat ditemui di Kampung Tangguh Semeru desa Ngale kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun

Kampung Tangguh ini sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi,  untuk menciptakan Satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19.

Dimana, inovasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa penanganan COVID-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis  RT, RW,  kelurahan maupun desa.

“Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19,” imbuh Khofifah.

Ditambahkan, kebersamaan dalam pelaksanaan kampung tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Untuk diketahui, per tanggal 07 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh yang ada di Jawa Timur telah mencapai 3.160 dan terus akan bertambah.

Berdasarkan Inmendagri no 3 tahun 2021, Jawa Timur termasuk dalam daerah yang mendapatkan instruksi untuk pelakanan PPKM Mikro dengan daerah prioritas Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Pemberlakuan PPKM Mikro akan dilaksanakan tanggal 9-22 Februari 2021.

“Kami harapkan pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim. Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, POLRI, serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *