SURABAYA (Suarapubliknews) – Mengantisipasi musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pengerukan endapan lumpur yang ada di saluran box culvert Surabaya Barat, yang diantaranya di box culvert depan TPU Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, Rabu lalu (03/09/21).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron mengatakan, bahwa yang dilakukan Pemkot Surabaya sudah tepat karena dilaksanakan pengerukan sebelum hujan tiba.a
“Tapi perlu diingat, pengerukan di bawah box culvert harus dikoneksikan jadi satu dengan lainnnya karena jangan sampai pengerukan malah jadi kubangan.” ujarnya di Surabaya, Sabtu (04/09/21).
Buchori Imron menjelaskan, jika pengerukan di setiap saluran drainase tidak dikoneksikan dengan saluran drainase yang lebih besar itu akan menimbul kubangan air.
Oleh karena itu Buchori Imron berharap, pertama, drainase antara satu dengan lainnya harus terkoneksi, kedua, pengerukan harus bersih biar jalan air di bawah box culvert lancar, ketiga, saluran-saluran air setiap saat harus dipantau dan perlu adanya intensitas perawatan.
“Jangan sampai karena kurang perawatan dibawah aliran box culvert, akhirnya saat banjir justru malah menimbulkan korban jiwa, itu jangan sampai lah.”tegas politisi gaek PPP Kota Surabaya ini.
Lebih lanjut Ia mengatakan, kegiatan ini perlu terus dilanjutkan, dalam hal ini Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya dibawah komando Erna Purnawati jangan sampai abai.
“Dinas PU Bina Marga memang harus bergerak mulai sekarang, mumpung masih ada waktu dua-tiga bulan jelang akhir tahun.”tutur Buchori Imron.
Dia menambahkan, selain endapan lumpur yang ada di bawah box culvert, perlu juga pengerukan di bozem-bozem agar lebih dalam, sehingga saat musim hujan dapat berfungsi dengan baik yaitu, bozem sebagai tempat penampungan air untuk mencegah banjir.
Terkait anggaran pengerukan, Buchori menerangkan jika semuanya sudah global dengan anggaran tersendiri yang dikerjakan oleh Satgas Dina PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.
“Itu masuk anggaran perawatan dan pemeliharan.” tutur Buchori Imron.
Terpisah, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, saluran box culvert yang dari Babat Jerawat ke sisi barat memang lebih banyak endapan lumpur. Sebab, lumpur dari saluran yang belum selesai bergeser ke sisi timur.
“Jadi, box culvert yang sudah dikonversi itu kan sangat dalam, dan yang belum dikerjakan itu ada sekitar 2 kilometer, sehingga kalau hujan, lumpur yang berasal dari saluran 2 kilometer itu bergeser ke timur, makanya banyak endapan lumpur di Babat Jerawat,” ungkap Erna. (q cox, Tris)