LUMAJANG (Suarapubliknews) –Mencari barang yang masih bisa diselamatkan, warga Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang berhamburan keluar dari rumah. Minggu pagi (5/12/2021) sekira pukul 06.30 WIB.
Sebelumnya, mereka berhamburan setelah mendengar informasi lahar panas gunung Semeru meluncur deras dari atas pada Minggu pagi. Sebelumnya, semeru mengalami erupsi besar pada Sabtu sore, 4 Desember 2021. Belasan korban dikabarkan meninggal dunia, puluhan orang mengalami luka bakar, dan ratusan orang mengungsi.
Pada Minggu pagi, Semeru mengeluarkan material lahar panas dan membuat panik warga. “Petugas Tagana dan BPBD Jatim dibantu Banser mengetahui aliran lahar terlihat meluncur deras dari atas, warga yang mencari barang di tempat tinggal mereka langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri,” kata reporter Jatimnet.com Brury Susanto yang berada di lokasi, Minggu pagi.
Tampak warga setempat menggendong anak dan berlari untuk menyelamatkan diri dengan didampingi petugas Tagana dan BPBD.
Sementara itu, petugas gabungan dari Tagana, BPBD, TNI, dan Polri menyisir beberapa lokasi untuk menemukan beberapa korban yang diduga tewas terhempas awan panas dan abu vulkanik. Hingga Minggu pagi evakuasi korban masih berlangsung.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengirimkan bantuan helikopter untuk membantu evakuasi warga yang terjebak lumpur dari abu vulkanik yang terkena hujan saat erupsi Sabtu sore.
“Jika cuaca memungkinkan, mohon Jenderal bisa dikirimkan helikopter untuk membantu warga kami yang terjebak. Dari tadi keluarganya menangis terus karena khawatir,” kata Indah dalam konferensi pers daring yang digelar BNPB bersama Kepala PVMBG, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, dan Pemkab Lumajang, Sabtu malam. (q cox, B)