Jatim RayaPeristiwa

Bersama Warga, Petugas Gabungan Evakuasi Korban Muntahan Gunung Semeru

29
×

Bersama Warga, Petugas Gabungan Evakuasi Korban Muntahan Gunung Semeru

Sebarkan artikel ini

LUMAJANG (Suarapubliknews) – Warga bersama petugas gabungan dari Tagana, BPBD, TNI, Polri, dan relawan termasuk Banser (Ansor) NU mengevakuasi korban tewas akibat erupsi gunung Semeru, Minggu pagi, (5/12/2021)

Salah satu korban tewas yang ditemukan adalah Siti, 30 tahun, seorang pekerja warung di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dari informasi yang dihimpun di lokasi, korban bersama warga lain yang menuju ke warung sudah diperingatkan namun tetap nekat mengendarai motor hingga akhirnya ditemukan tewas. Erupsi Semeru yang terjadi Sabtu sore, 4 Desember 2021, menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia, puluhan orang mengalami luka bakar karena kulit melepuh, dan ratusan orang mengungsi.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengirimkan bantuan helikopter untuk membantu evakuasi warga yang terjebak lumpur dari abu vulkanik yang terkena hujan saat erupsi Sabtu sore.

“Jika cuaca memungkinkan, mohon Jenderal bisa dikirimkan helikopter untuk membantu warga kami yang terjebak. Dari tadi keluarganya menangis terus karena khawatir,” kata Indah dalam konferensi pers daring yang digelar BNPB bersama Kepala PVMBG, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, dan Pemkab Lumajang, Sabtu malam.

Menanggapi permintaan tersebut, Kepala BNPB Letjen Suharyanto berjanji akan memenuhinya. “Dalam tanggap bencana, keselamatan rakyat adalah yang utama. Kami akan usahakan pengiriman dua helikopter ke lokasi untuk bantu evakuasi sepuluh orang tadi,” tutur Suharyanto.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq yang bergabung di akhir konferensi pers daring juga mengajukan permintaan bantuan kepada BNPB, yakni penambahan pasukan TNI dan Polri untuk membantu evakuasi.

“Kita berkejaran dengan waktu, mohon ada tambahan pasukan untuk evakuasi masyarakat. Tadi kita berpapasan dengan sejumlah truk pasukan yang evakuasi tetapi memang masih darurat. Kami sudah koordinasi juga dengan Batalyon 527 untuk tambahan pasukan,” ujar Thoriq yang juga mengikuti konferensi pers dari lokasi pengungsian. (q cox, B)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *