PeristiwaPolitik

Beri Support Penjahit, Reni Astuti: APBD Harus Gerakkan Sektor Riil Agar UMKM Naik Kelas

190
×

Beri Support Penjahit, Reni Astuti: APBD Harus Gerakkan Sektor Riil Agar UMKM Naik Kelas

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknws) – Keseriusan dukungan terhadap pemberdayaan UMKM Surabaya begitu tampak, saat Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyambangi kediaman Fatimatul An’iah, bu A’an sapaan akrabnya, salah seorang penjahit di wilayah kelurahan Sawunggaling, Senin (27/12/2021).

Bu A’an merupakan satu dari 115 an UMKM penjahit yang diberdayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk program pengadaan seragam bagi siswa SD-SMP dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Pahlawan.

Politisi PKS ini berharap agar melalui program tersebut dapat menjadikan UMKM Surabaya naik kelas. Reni menilai hal demikian sebagai wujud konkret dengan menyediakan pasar yang jelas bagi UMKM dan menghubungan dengan kebutuhan siswa MBR.

“Kami di DPRD seperti yang sering disampaikan senantiasa mendukung upaya pemberdayaan UMKM. APBD harus menggerakkan sektor riil yaitu sektor yang bersentuhan langsung dengan ekonomi di masyarakat. UMKM bisa naik kelas,” jelas Reni.

Dikatakan, proses distribusi bahan kain yang sudah dipotong dilakukan oleh pihak koperasi sebelum akhirnya disalurkan dan dilakukan pengerjaan oleh para UMKM penjahit rumahan untuk proses finishing seragam yang bermerk Super (Surabaya Perkasa) itu.

“Kita berharap semuanya lancar, target tercapai, menghasilkan produk yang berkualitas dan semoga di 2022 bisa berlanjut dengan melibatkan lebih banyak lagi penjahit rumahan,” ucap Reni.

Tokoh perempuan alumni ITS itu juga menyebutkan bahwa ke depan UMKM penjahit diharapkan dapat melayani kebutuhan lainnya di luar MBR seiring kapasitas yang semakin memadai dan pengelolaan yang baik.

“Kainnya bagus, jahitannya juga oke, rapi, kalo orang jawa nyebutnya bapu. Jadi anak-anak yang memakai juga merasa nyaman. Kedepan semoga bisa melayani kebutuhan pasokan seragam di Surabaya  lebih luas lagi,” harap Reni.

Bu A’an pun turut menyampaikan bahwa keterlibatan dirinya dalam program pengadaan seragam bagi siswa SD-SMP MBR ini menjadi peruntungan baginya dan para pelaku UMKM penjahit lainnya.

“Alhamdulillah, ini sebagai penggembira bagi warga kami, semoga  penggawean (kerjaan) terus menerus ada, gak hanya 1-2 bulan sekali saja, jadi dapur juga mengepul,” pungkasnya diselingi tawa.

Estimasi waktu pengerjaan untuk bawahan saja, kata bu A’an, butuh durasi sekitar 1 jam. Namun karena sudah terbiasa alhasil proses bisa relatif cepat diselesaikan.

“Adanya garapan ini sangat membuat kami terbantu dan senang sehingga kami bergegas cepat menyelesaikan agar dapat (pesanan) lagi, semangatnya begitu,” sambungnya.

Pihaknya telah menggeluti dunia jahit-menjahit sekitar 25 tahun. UMKM penjahit rumahan ini terdiri dari 15 anggota ibu-ibu yang sebelumya menghasilkan berbagai produk seperti sprei, tas, jilbab, hingga busana muslim.

Diketahui sebelum mengunjungi UMKM penjahit, Reni Astuti, Pimpinan DPRD Surabaya telah meninjau koperasi rumah produksi seragam pada Jumat (24/12) lalu.

Setelah proses pengerjaan selesai, nantinya seragam sekolah akan diberikan kepada para siswa SD-SMP MBR. Adapun yang diproduksi meliputi seragam putih-merah, seragam putih-biru, seragam pramuka, ikat pinggang, serta hasduk.

Pemerintah, lanjut Reni, seyogyanya dapat membuat warga kotanya tersenyum. “Senang sekali, jadi kalau bu Fatimah beserta ibu-ibu tersenyum, saya juga ikut tersenyum karena pemerintah harus membuat tersenyum rakyatnya, pelaku UMKM tersenyum, siswa penerima seragam pun tersenyum” tutur Reni dengan raut senyum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *