JEMBER (Suarapubliknews) – Digelarnya kembali Jember Fashion Carnaval secara offline mendapat sambutan positif banyak pihak, terlebih para fotografer yang kehilangan momen selama penyelenggaran JFC secara online pada 2 tahun sebelumnya.
Terlebih untuk pertama kalinya gelaran Grand Carnival JFC ke-20 diadakan malam hari Meskipun menarik, ada beberapa catatan yang diberikan oleh para fotografer yang terdiri dari jurnalis foto, penghobi fotografi maupun freelance photographer.
Salah satunya dari jurnalis foto asal Surabaya Hendra Sonie yang menyayangkan lighting masih belum maksimal, tidak rata dan beberapa kali mati. Selain itu jarak antar peserta defile juga terlalu dekat satu sama lain ditambah kurangnya koordinasi. Sehingga beberapa peserta tidak melakukan pose di depan tenda fotografer dan journalist,” ungkapnya.
Selain itu menurutnya dari segi kepanitiaan untuk pengambilan id media atau fotografer tercentral satu orang sehingga agak susah dikondisikan. “Mungkin kedepannya lebih terkoordinir sehingga memudahkan untuk semua peserta,” tambahnya.
Sementara itu Presiden JFC Budi Setiawan mengatakan pihaknya sengaja menggelar grand Carnival di malam hari. “Jika pada tahun-tahun sebelumnya gelaran Grand Carnival digelar siang hari, kali ini kami mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggelar pada malam hari,” katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara langsung bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan mengangkat karnaval busana kelas dunia gagasan alm Dynan Fariz ini dalam kalender even pariwisata internasional.
“Jember Fashion Carnaval (JFC) tidak hanya menjadi kebanggaan Kabupaten Jember, tetapi saat ini sudah menjadi kebanggaan Indonesia karena JFC 2022 sudah tembus Kharisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan kalender kegiatan pariwisata nasional. JFC telah sukses digelar selama 20 tahun. Selain menjadi agenda tahunan, JFC sekaligus menjadi ikon Kabupaten Jember yang dapat memperkuat citra Wonderful Indonesia,” katanya
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi karnaval bertaraf internasional ini. “Gelaran JFC ini menciptakan inovasi dan kreativitas para talent. Selain itu UMKM di Jember dan elemen lainnya dapat bangkit. Saya berharap even ini didaftarkan pada katalog agenda internasional oleh Kemenparekraf,” tuturnya.
Memasuki usia dua dekade, JFC 2022 mengambil tema “The Legacy” dengan menampikam busana defile terbaik selama 10 tahun terakhir, yaitu Defile Madurese, Defile Mahabharata, Defile Betawi, Defile Majapahit, Defile Garuda, Defile Sriwijaya, Defile Kujang, Defile Aztecs, Defile Sasando, dan Defile Poseidon.
Gelaran Grand Carnival JFC kali ini dimeriahkan Putri Indonesia 2022, Laksmi Shari De-Neefe Suardana dan Puteri Indonesia Pariwisata 2022, Adinda Cresheilla. Keduanya bersama ratusan peserta lainnya sari Jember dan benerapa daerah yang ikut memeriahkan JFC berlenggak-lenggok di catwalk jalanan sepanjang 3,6 kilometer dengan menampilkan busana terbaik hasil kreativitas anak negeri di Kabupaten Jember. (Q cox, tama dini)