SURABAYA (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan jemaah haji kloter SUB-38 dengan membagikan bendera merah putih di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (13/8).
Secara khusus pada 244 jemaah haji yang baru tiba di tanah air tersebut, Gubernur Khofifah meminta untuk mengibarkan bendera merah putih di masing-masing rumah jemaah haji. “Kita berbagi bendera merah putih, dan kepada ketua kloter yang secara simbolis menerima, Saya berpesan supaya dikibarkan di kediaman masing-masing,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa pembagian bendera merah putih ini adalah bagian dari gerakan nasional membagikan 10 juta bendera. Gubernur Khofifah berharap semua elemen pun melakukan hal yang sama dari mulai kepala desa, lurah, hingga kepala daerah serta masyarakat secara umum. “Kita juga mengajak agar elemen-elemen instansi vertikal yang bertugas di Jawa Timur juga melakukan hal yang sama,” lanjutnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa membagikan bendera merah putih kepada para jemaah haji adalah bentuk penguatan dalam membangun semangat nasionalisme – religius. “Kita bangun semaksimal mungkin di negeri ini, bahwa mandat dari sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa yang artinya bahwa proses cinta tanah air harus diikuti dengan bagaimana penguatan dari sisi nasionalisme dan religiusitas,” jelasnya.
Gubernur Khofifah menerangkan bahwa jemaah haji yang diberangkatkan dari embarkasi Surabaya berjumlah 16.835 orang jamaah haji. Kemudian yang telah kembali pulang ke tanah air melalui 38 kloter ada 16.809 orang jemaah haji.
Lebih lanjut dijelaskan 23 jamaah haji embarkasi Surabaya telah wafat saat menjalankan ibadah haji di tanah suci, dan 3 orang jemaah haji saat ini tengah sakit. Dan 2 orang diantaranya tengah menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi dan 1 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Surabaya.
“Bagi jemaah yang wafat, kita sampaikan duka cita, innalillahiwainnailaihirojiun kita semua ikut berbela sungkawa mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah dan semua dimasukkan ke dalam surganya Allah. Dan mereka yang sakit semoga segera diberikan kesembuhan oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” ucapnya.
Sementara itu, jemaah haji kloter 38 ini sedianya berjumlah 230 orang, namun 5 orang jemaah haji telah kembali lebih awal dan 1 orang jemaah haji telah wafat sebelum kembali ke tanah air. 1 orang tersebut atas nama Sriwati Tilam Sari asal Kota Mojokerto.
Gubernur Jatim yang juga Ketua PBNU ini menegaskan bahwa setiap jemaah haji embarkasi Surabaya harus kembali ke kediaman dalam keadaan sehat. Oleh sebab itu ia menginstruksikan semua jemaah haji wajib swab antigen sebelum kembali pulang.
Kloter terakhir terkonfirmasi sehat semua. Berdasarkan hasil swab antigen dan swab PCR semua negatif covid – 19. Sementara secara keseluruhan dari 38 kloter terkonfirmasi 42 orang swab PCR pisitif civid-19. Terhadap yang positif semua diantarkan oleh Pemprov Jawa Timur ke daerah masing masing dengan berkordinasi dengan puskesmas terdekat.
“Saya ingin mastikan, bahwa semua yang pulang kembali kenrumah dalam kondisi sehat. Sehingga semua yang ziarah haji juga akan mendapatkan ketenangan karena memang mereka sehat dan para hujjaj yang pulang juga dalam keadaan sehat,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh jemaah haji kloter 38 ini untuk bersama-sama mendoakan Jawa Timur dan Indonesia agar selalu bisa menjaga persatuan dan kesatuan serta bisa menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
“Mudah-mudahan Jawa Timur ini Allah selalu anugerahkan keberkahan, ketenangan, persatuan dan kesatuan dan Indonesia menjadi negara yang baldatun toyyibatun warobbun Ghofur,” ajaknya.
Di akhir Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah haji termasuk memberikan pelayanan – pelayanan kepada seluruh jemaah haji. Karena mereka telah berkontribusi banyak dalam pelaksanaan ibadah haji dan pelayanan bagi para jemaah haji.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada tim PPIH yang sudah dilakukan dengan sangat baik lintas sektoral dan Alhamdulillah hari ini sudah pada posisi kepulangan terakhir,” tutupnya.
Hadir Kepala KKP Kelas I Surabaya, Sekretaris PPIH, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Jatim dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jatim. (Q cox, tama dini)