SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir di tengah warga dalam acara sedekah bumi yang digelar di Balai RW 02, Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, Minggu (18/9/2022). Saat itu, Wali Kota Eri hadir dengan didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani.
Sedekah bumi yang digelar sejak Jumat, 16 September 2022 malam tersebut, diisi dengan sejumlah rangkaian acara. Mulai dari pengajian agama, pertunjukkan musik campursari, kesenian jaranan dan ludruk hingga doa bersama.
Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi acara sedekah bumi yang digelar warga Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep. Menurutnya, acara sedekah bumi ini menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kebersamaan dan kegotongroyongan antar warga.
“Saya senang melihat guyub-rukune (guyup-rukunnya) warga melalui kegiatan sedekah bumi. Kemarin ada pengajian, kemudian campursari dan hari ini puncaknya acara sedekah bumi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya.
Wali Kota Eri Cahyadi menilai, bahwa sedekah bumi merupakan implementasi sebuah penghormatan untuk para pendahulu bangsa. Ia mengaku senang karena di Kota Surabaya ini masih ada warga yang terus melestarikannya.
“Sebuah bangsa dan warga yang baik itu yang bisa menghormati dan meneruskan jejak perjuangan pendahulu kita,” ujar Cak Eri sapaan lekatnya.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri inipun memuji kegotongroyongan yang ditunjukkan oleh warga Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, Surabaya. Bagi dia, warga di kampung ini adalah orang-orang hebat yang mencintai adat budaya para pendahulu bangsa.
“Njenengan (anda) adalah orang-orang hebat yang meneruskan budaya, yang menjadi kebanggan Arek-arek Suroboyo. Tolong dijaga, jangan sampai budaya ini berhenti. Karena inilah yang menunjukan budaya Arek Suroboyo,” pesan dia.
Di waktu yang sama, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Bringin, Kecamatan Sambikerep Surabaya, Miyadi menjelaskan, bahwa acara sedekah bumi ini digelar rutin setiap tahun. Kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk melestarikan adat istiadat para pendahulu.
“Sebelum ada kita, orang-orang tua kita itu sudah ada sedekah bumi. Karena itu kita sebagai penerus, ingin meneruskan adat istiadat nenek moyang yang sudah mendahului kita,” kata Miyadi.
Miyadi juga mengungkapkan, bahwa ada beragam kegiatan yang digelar selama tiga hari untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kampung atau sedekah bumi. Mulai dari pengajian agama islam, campursari, reog hingga ludruk. “Harapan kita, ada keguyuban, kekompakan dari masyarakat kita, terutama warga RW 2 Kelurahan Bringin,” harap dia.
Tak lupa, Miyadi juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang menyempatkan hadir di tengah masyarakat dalam acara sedekah bumi. Bahkan, ia mengakui, baru pertama kali acara sedekah bumi di Kelurahan Bringin dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya.
“Selama kita mulai kecil sampai sekarang, belum pernah (acara sedekah bumi) dikunjungi wali kota. Baru kali ini, tahun ini, wali kota mengunjungi kita dalam acara sedekah bumi,” pungkas dia. (Q cox)