SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya kembali menggeber pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Imunisasi ini merupakan ulangan imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar. Imunisasi ini diberikan pada anak usia Sekolah Dasar yang terdiri atas imunisasi terhadap penyakit Campak Rubela, Tetanus, dan Difteri.
Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi pada Pasal 7 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) Tahun 2022 – 2024, serta Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor : HK.02.02/C/3427/2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2022 – 2024.
“Percepatan pencapaian eliminasi kanker leher rahim tahun 2030, perlu dilakukan perubahan program demonstrasi menjadi program introduksi imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) ke dalam program imunisasi nasional, dan Kota Surabaya telah melaksanakan program imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) sejak tahun 2016 secara berkesinambungan,” kata Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina , Kamis (22/9/2022).
Nanik menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan BIAS di Kota Surabaya di Tahun 2022, sudah terselenggara sejak 15 September 2022. Pelaksanaan BIAS terbagi menjadi dua termin, yakni BIAS HPV dan MR yang digelar pada September 2022. Pada kegiatan BIAS HPV menyasar siswi kelas 5 dan 6 SD/MI/Sederajat, yang bertujuan memberikan proteksi dari Kanker Leher Rahim. Sedangkan BIAS MR menyasar siswa Kelas 1 SD/MI/Sederajat yang bertujuan untuk memberikan proteksi dari penyakit Campak dan Rubela.
“Serta BIAS DT-Td dijadwalkan pada November 2022 dengan menyasar siswa kelas 1, 2 dan 5 SD/MI/Sederajat yang bertujuan untuk proteksi dari Penyakit Difteri dan Tetanus,” jelasnya.
Untuk total sasaran BIAS HPV adalah sebanyak 42.127 dan sasaran BIAS MR sebanyak 41.262 di Kota Surabaya. Berdasarkan hasil cakupan per tanggal 21 September 2022, BIAS HPV telah mencapai 5.282 siswa atau 12,53 persen dan BIAS MR mencapai 5.265 siswa atau 12,75 persen. Karenanya, Nanik berharap adanya peran aktif dari orang tua terkait kesadaran memberikan fasilitasi kelengkapan imunisasi bagi putra – putrinya perlu dikuatkan.
“Sebab, tidak dipungkiri bahwa masih ada penolakan pemberian imunisasi dikarenakan kurangnya pemahaman tentang manfaat dan pentingnya imunisasi. Oleh karena itu, diharapkan kerjasama dari institusi pendidikan untuk membangun kesadaran dan sosialisasi secara masif kepada sasaran dan orang tua wali murid terkait manfaat program BIAS bersama Puskesmas di masing-masing wilayah,” harapnya.
Lebih lanjut, Nanik menganjurkan para peserta sebelum mengikuti imunisasi terlebih dahulu untuk mempersiapkan diri. Yakni, dengan memastikan kondisi kesehatan peserta, membawa buku/kartu catatan riwayat imunisasi yang sudah pernah didapatkan, dan sudah mengkonsumsi asupan nutrisi atau sarapan sebelum imunisasi.
“Mari kita pastikan bersama dengan memberikan fasilitasi hak anak dalam meningkatkan status kesehatannya, dengan melengkapi imunisasi yang didapatkan melalui BIAS. Sehingga dapat meningkatkan herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I),” pungkasnya. (Q cox)