BisnisNasional

SBI Pabrik Cilacap Raih Penghargaan ASEAN Energy Awards (AEA) 2022

61
×

SBI Pabrik Cilacap Raih Penghargaan ASEAN Energy Awards (AEA) 2022

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) pabrik Cilacap yang merupakan unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih penghargaan ASEAN Energy Awards (AEA) 2022 sebagai 2nd Runner Up, subkategori Large Industries, kategori Energy Management in Buildings and Industries.

Keberhasilan dalam memperoleh penghargaan ini tidak lepas dari inisiatif SBI Pabrik Cilacap dalam menerapkan program konservasi energi berstandar ISO 50001:2018 yakni standar untuk mengelola kinerja energi termasuk efisiensi dan konsumsi energi, menggunakan model Sistem Manajemen dengan pendekatan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) untuk perbaikan berkelanjutan.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan bahwa penghargaan yang diraih merupakan buah dari komitmen perusahaan dalam menerapkan efisiensi dan konservasi energi pada proses produksi yang diimplementasikan di Pabrik Cilacap. Penghargaan ini juga menjadi bukti bahwa upaya efisiensi dan konservasi energi yang dilakukan SIG sudah sesuai dengan kaidah-kaidah pelestarian lingkungan berstandar internasional.

Dalam proses produksinya, SIG memanfaatkan sampah perkotaan di fasilitas yang berada di Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap sebagai bahan bakar alternatif (RDF) dalam pembuatan semen di pabrik SBI di Cilacap. Teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) adalah upaya pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2.

Menurutnya, fasilitas pemanfaatan sampah perkotaan (Municipal Solid Waste/MSW) menjadi RDF ini mampu mengelola limbah sampah domestik sebesar 160 ton per hari, yang dapat menghasilkan 70 ton RDF. Sedangkan RDF akan mampu menggantikan penggunaan batu bara hingga 5-6%. “Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik,” katanya.

Pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan dilaksanakan secara virtual pada rangkaian kegiatan 40th ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum di Kamboja.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi kami untuk memberikan solusi tidak hanya memenuhi harapan stakeholders, tapi menjadi pendorong dalam tumbuhnya industri building material yang memperhatikan keberlanjutan (sustainability),” ungkap Vita Mahreyni.

Sebagai informasi, pada ajang ASEAN Energy Awards 2022 ini, Kementerian ESDM mengirimkan 13 proposal yang merupakan para pemenang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi tahun 2021. Indonesia berhasil meraih 10 penghargaan dari berbagai kategori. SBI pabrik Cilacap menjadi salah satu dari 10 perusahaan dari Indonesia yang berhasil meraih penghargaan.

ASEAN Energy Awards merupakan kegiatan tahunan ASEAN yang telah dilaksanakan sejak tahun 2000. Kegiatan ini diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) di bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi, dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di tingkat regional ASEAN. AEA terbagi menjadi 3 kategori yaitu ASEAN Coal Awards, ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practices Awards, dan ASEAN Renewable Energy Project Awards.

ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practices Awards terdiri atas 3 sub kategori yaitu Energy Efficient Buildings and Green Buildings yang bertujuan mempromosikan kesadaran tentang efisiensi energi di gedung dan untuk mendorong partisipasi sektor swasta; Zero Energy Building (ZEB) yang bertujuan mempercepat pergerakan ZEB di Negara-negara ASEAN dan untuk mempromosikan serta mepercepat implementasi ZEB serta evaluasi penerapan ZEB dalam penurunan Emisi CO2; dan Energy Management in Buildings and Industries yang bertujuan untuk mempromosikan dan menyebarluaskan praktik terbaik dalam manajemen energi yang ditunjukkan atau diterapkan di gedung dan industri di negara anggota ASEAN. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *