KAB. TRENGGALEK, (Suarapubliknews) – Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengunjungi dua desa terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, Jumat (21/10). Dua desa tersebut adalah Desa Sumurup Kecamatan Bendungan dan Desa Dawuhan Kecamatan Trenggalek.
Bersama Yayasan Aksi Baik yang dikomandoinya, Arumi Bachsin mengunjungi Posko Bencana Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan dan rumah warga yang dijadikan lokasi pengungsian. Arumi kemudian menemui Giman dan Sulasmi, dua orang warga Desa Sumurup yang rumahnya porak poranda akibat tanah longsor yang terjadi pada Selasa lalu. “Saya turut prihatin nggih pak,bu atas terjadinya tanah longsor di Desa Sumurup ini,” ujarnya saat menemui beberapa pengungsi di lokasi penungsian.
Berdasarkan data Kantor Desa Sumurup, sebanyak 83 warga terdampak longsor di kawasan ini. Untuk itu, Arumi berpesan bahwa ketika siang hari dan tidak hujan warga bisa melihat dan mengumpulkan kembali barang berharga yang masih tertinggal di rumah terdampak. “Namun, kalau hujan saya menyarankan untuk tidak mengunjungi rumah dulu ya pak,bu,” katanya
Istri Wakil Gubernur Jatim ini kemudian juga mengatakan bahwa dirinya akan menyampaikan keadaan terbaru lokasi terdampak kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi. Dengan tujuan untuk melahirkan rekomendasi dan solusi terkait adanya bencana ini.
“Saya akan sampaikan kepada Pemkab dan Pemprov terkait keadaan disini. Tentunya dengan tujuan melahirkan rekomendasi. Apakah akan direlokasi atau dibangun kembali. Semoga semua warga yang terdampak longsor diberikan kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT,” ungkapnya
Tidak hanya Desa Sumurup Kecamatan Bendungan, Arumi juga mengunjungi Desa Dawuhan Kecamatan Trenggalek. Di Desa Dawuhan sebanyak 8 rumah terdampak longsor. 1 diantaranya rata dengan tanah, sedangkan 7 lainnya rusak parah dibagian tembok rumah.
Arumi langsung meninjau rumah Bapak Wasito dan Ibu Lami yang rumahnya rata dengan tanah akibat tanah longsor. Wasito dan Lami pun sempat menurutkan kepada Arumi bahwa sebelum terjadi longsor, sempat terdengar gemuruh. Namun keduanya tidak menganggapi serius suara tersebut karena memang seringkali terdengar.
“Ini yang menjadi kewaspadaan. Seperti di Lumajang saat erupsi akhir tahun lalu, suara gemuruh yang biasa terjadi ternyata menimbulkan bencana yang cukup besar. Intinya kita tetap haris siap siag bencana,” terangnya.
Bersama Yayasan Aksi Baik, Arumi menyerahkan bantuan paket sembako kepada seluruh pengungsi di Desa Dawuhan dan Desa Sumurup. Ia berharap dengan adanya bencana ini tidak menjadikan kesedihan berlarut hingga tidak memperdulikan kondisi diri.
“Saya paham rasa sedih yang dirasakan semua warga yang rumahnya terdampak longsor. Tapi saya ingin semua tetap makan dengan baik dan memenuhi gizi. Tentunya fasilitasi komunikasi ke Pemerintah akan tetap kami kawal,” tandasnya. (Q cox, tama dini)