Pemerintahan

Pendidikan di Surabaya Harus Humanis, Wali Kota Eri Cahyadi: Agar Siswa Memiliki Rasa Hormat pada Guru

155
×

Pendidikan di Surabaya Harus Humanis, Wali Kota Eri Cahyadi: Agar Siswa Memiliki Rasa Hormat pada Guru

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Dalam memperingati Hari Guru Nasional dan HUT Ke 77 PGRI tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar seminar nasional di Graha Sawunggaling, Jumat (18/11/2022). Seminar bertema “Guru Bersinergi Wujudkan Pendidikan Surabaya yang Bermutu dan Humanis” itu, dibuka secara langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi.

Di seminar ini, Pemkot Surabaya menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) RI, Nunuk Suryani, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Ketua PGRI Kota Surabaya, Agnes Warsiati dan masih banyak lainnya. Seminar ini juga diikuti langsung oleh 400 guru dan ribuan lainnya melalui daring.

Pada saat sambutan, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, pendidikan di Surabaya itu harus bermutu dan humanis, sesuai dengan tema seminar kali ini. Dengan adanya seminar tersebut, ia meminta agar para guru yang hadir secara langsung maupun daring untuk memanfaatkan kesempatan ini.

“Saya berharap, pendidikan di Surabaya itu bisa berubah. Kalau soal mutu pendidikan jangan ditanya lagi, Surabaya pasti bermutu. Tapi kalau soal humanis, itu perlu digaris bawahi, bagaimana kita menjadikan siswa ini memiliki rasa segan dan hormat pada gurunya,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri Cahyadi menginginkan, para guru bisa memberikan rasa ikatan batin dengan muridnya. Ketika guru memiliki keterikatan batin dengan muridnya, maka karakter pada diri murid akan terbentuk hingga menjadi bekal ketika mereka dewasa nanti.

“Karena tugas saya dengan panjenengan (guru) itu tujuannya satu, menciptakan anak – anak yang memiliki jiwa pemimpin bangsa dengan akhlakul karimah,” ujarnya.

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menegaskan, para guru wajib menanamkan rasa saling tolong – menolong dan peduli terhadap sesama, kepada muridnya. “Yang paling penting lagi itu, murid di Surabaya harus menjadi anak yang berkarakter. Jangan sampai, anak itu menjadi jadi pintar, tapi tidak memiliki karakter,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, di peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke 77 PGRI tahun 2022 ini, akan mengubah beberapa hal. Diantaranya, soal penambahan bangunan sekolah dan mengubah jam belajar.

“Kemarin kan sudah ada pendidikan karakter. Nah, untuk saat ini itu ada sekolah yang mempunyai jadwal belajar mengajar dua shift pagi dan siang, nanti kita ubah menjadi satu shift. Karena kalau dua shift, itu akan mempengaruhi psikologi dan kesehatan, serta kualitas belajar murid,” ucap Yusuf.

Di kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya, Agnes Warsiati menyampaikan, seminar ini adalah kesempatan emas bagi para guru di Kota Pahlawan. Selain meningkatkan kualitas pendidikan, juga dijadikan bekal para murid di masa depan.

Saat acara, Agnes juga menyampaikan terima kasih kepada Cak Eri Cahyadi, telah memberikan fasilitas dan mendukung para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya menjadi lebih baik lagi. “Terima kasih Pak Wali Kota, telah memberikan support kepada kami (para guru) untuk bersama – sama menjadi maju, kreatif, bermartabat, humanis dan berkualitas,” pungkasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *