Pemerintahan

Rawat Lansia Terlantar, Pemkot Surabaya Siapkan Panti Werdha Baru di Sonokwijenan

59
×

Rawat Lansia Terlantar, Pemkot Surabaya Siapkan Panti Werdha Baru di Sonokwijenan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen memberikan perhatian terhadap para orang tua yang sudah lanjut usia (Lansia). Terutama bagi mereka yang hidup sebatang kara dan berasal dari keluarga miskin. Karenanya, pemkot menyiapkan Panti Werdha baru di kawasan Sonokwijenan, Kecamatan Sukomanunggal Surabaya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, bahwa pihaknya sekarang ini tengah fokus menyiapkan Panti Werdha baru di kawasan Sonokwijenan. Penambahan panti baru dilakukan karena kapasitas Griya Werdha Jambangan Surabaya sudah tidak mencukupi.

“Saat ini memang kita masih pakai tempat sementara di UPTD Kalijudan. Nanti pada tahun 2023 kita pindahkan ke Sonokwijenan,” kata Anna, Sabtu (2611/2022).

Ia menjelaskan, bahwa perbaikan di Panti Werdha Sonokwijenan membutuhkan effort yang besar. Sebab, dahulu tempat tersebut merupakan gedung sekolah yang belum dilengkapi kamar mandi pada setiap ruangan kelasnya.

“Sehingga nanti di tahun 2023 dianggarkan teman-teman Dinas Cipta Karya untuk perbaikan total di Sonokwijenan. Makanya untuk sementara waktu kita rawat sebagian lansia di UPTD Kalijudan,” jelasnya.

Menurut Anna, lansia yang sekarang ini dirawat dan tinggal sementara di UPTD Kalijudan adalah mereka yang mandiri. Artinya, para lansia itu bisa makan, mandi, ibadah maupun melakukan aktivitas secara mandiri. “Yang mandiri kami taruh di Kalijudan dan yang di bawah mandiri maka dia tetap di Jambangan,” ungkap dia.

Anna juga mengungkapkan, saat ini Griya Werdha Jambangan dihuni sebanyak 185 lansia. Padahal untuk normalnya di tempat tersebut, kapasitasnya diisi 160 tempat tidur. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya kemudian menambah lokasi Panti Werdha di Sonokwijenan. “Makanya kami harus mengembangkan itu. Karena mohon maaf, kalau ada yang harus kami rawat, ya kami rawat, karena kasihan para orang tua itu,” tuturnya.

Pihaknya pun ingin membuka hati dan nurani masyarakat agar tidak serta merta menyerahkan orang tua mereka yang sudah lansia ke Panti Griya Werdha. Jika faktor ekonomi menjadi alasan, Pemkot Surabaya memastikan siap untuk memberikan intervensi kepada anak atau keluarganya.

“Saya mengharapkan juga kepedulian anak-anak. Karena sekarang ini semakin banyak kami menerima surat (permohonan) yang sudah disertai surat pernyataan dari anak bersedia orang tuanya dirawat,” terang Anna.

Anna menyatakan, panti sosial Griya Werdha seharusnya dikhususkan bagi lansia miskin terlantar dan tidak memiliki keluarga. Namun, tetap saja masih ada pengajuan untuk tinggal di Griya Werdha meski lansia itu masih memiliki anak dan keluarga.

“Maka saya tidak serta merta mengambil orang tua itu. Tapi saya mendekati dahulu anak atau keluarganya. Kan kasihan, karena sebaik-baik perawatan itu ada di keluarganya,” tandasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *