SURABAYA (Suarapubliknews) – Bersahabat dan memiliki hobi yang sama di masa SMA tentunya membahahagiakan. Tokoh Sarah dan Lisa adalah dua sahabat yang masih duduk di bangku SMA. Keduanya memiliki akun Youtube dengan konten makanan, namun dibuat dengan unsur dewasa.
Dalam keluarga, keduanya bermasalah. Sarah tinggal bersama kakaknya dan calon istri kakaknya. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Sementara Lisa, tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya. Ibunya adalah seorang mualaf. Meski ayah tirinya baik, sejak ibunya menikah lagi, kedekatan emosional keduanya menghilang.
Keduanya juga memiliki masalah dalam hal seksuali. Lisa kecanduan film biru sementara Sarah mengalami rudapaksa dalam percintaan dengan seorang pria dewasa. Perjuangan Sarah sebagai penyintas dan penemuan jati diri Lisa inilah yang menjadi dasar dari film bertajuk Like and Share yang akan tayang perdana untuk umum 8 Desember 2022 di seluruh bioskop di Indonesia.
Sutradara dan Penulis Film Like & Share, Gina S Noer mengatakan melalui film ini ia diberi ruang untuk mengangkat isu-isu tentang perempuan. Apalagi terbukti dengan film ini, bisa membuka ruang diskusi hal-hal tabu agar dibicarakan dalam keluarga.
“Kami sepakat untuk membuat karya penting yang dekat tapi sering terabaikan. Apalagi ada beberapa orang yang telah mengungkapkan kegelisahan remaja, bisa disuarakan dengan baik,” katanya.
Proses produksi film ini juga melibatkan tenaga profesional, seperti Psikolog. Mereka yang melakukan pendampingan kepada pemain selama proses produksi berlangsung. “Lalu ada Intimacy Coach untuk dapat menciptakan ruang produksi yang aman bagi semua pihak,” terangnya.
Co Prodused, Orchida Ramadhania mengatakan film ini menawarkan karya kebaruan yang dibutuhkan oleh penonton yang pasca pandemi berubah pilihan nontonnya di bioskop. Like & Share semakin lengkap karena ensemble casts yang luar biasa, juga tim produksi pilihan yang hadirkan kekinian.
“Seru, semuanya menjadi orkestrasi indah wujudkan sebagai film keluarga yang penting. Sudah saatnya kita melihat, mendengar dan merasakan hal-hal yang selama ini terjadi, dan mari tumbuhkan lebih dari empati tetapi sikap tegas, bahwa #KamiBersamamu,” ucapnya.
Bagaimana sebagai penyintas Sarah cenderung dibully, bahkan tidak mendapat dukungan dari sekitarnya, kecuali Lisa. Film berdurasi 1 jam 52 menit yang dibintangi Aurora Ribero (Lisa), Arawinda Kirana (Sarah), Aulia Sarah (Fita), dan Jerome Kurnia (Devan). (Q cox, tama dini)