Jatim RayaPemerintahan

Silatnas dan Semnas Pamong Praja STPDN 01, Gubernur Khofifah Kenalkan Tiga Karakter IKI Sebagai Modal Jadi Game Changer

30
×

Silatnas dan Semnas Pamong Praja STPDN 01, Gubernur Khofifah Kenalkan Tiga Karakter IKI Sebagai Modal Jadi Game Changer

Sebarkan artikel ini

MALANG (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para Pamong Praja STPDN Angkatan 01 untuk bergandengan tangan menjawab dinamika global lewat Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi (IKI) yang telah digaungkan oleh Pemprov Jatim sejak  HUT Prov. Jatim pada 12 Oktober 2022 yang lalu.

“Menghadapi tantangan masa depan termasuk ancaman krisis pangan, ekonomi dan energi maka IKI adalah jawabannya. Seluruh tim di Pemprov Jatim telah kami satukan langkahnya untuk berani berinisiatif dan seluruh kepala OPD harus open mind,” ujarnya saat membuka Silatnas Dan Seminar Nasional (Semnas) Pamong Praja STPDN 01 di BPSDM Prov. Jatim, Jl. Kawi Malang, Sabtu (3/12).

Gubernur Khofifah mengatakan, kunci menghadapi dinamika dunia baik era 4.0 maupun era 5.0 bahkan nanti 6.0 salah satu kuncinya adalah kolaborasi. Sedangkan, inovasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan saat ini.

Karakter IKI telah ada pada para tokoh pencetak perubahan atau game changer baik kelas dunia maupun skala nasional. Salah satu sosok Game Changer di Indonesia diantaranya Ir. Soekarno, dr. Soetomo, KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Hasyim Asy’ari. Sementara sosok Game Changer Dunia yakni Steve Job, Mark Zugerberg hingga Elon Musk.

“Ketiga karakter IKI adalah karakter utama dari figur penggerak perubahan zaman yang tak ubahnya seorang game changer. Para game changer ini menggunakan segenap kekuatan, daya upaya untuk menciptakan gagasan yang dapat memberi makna baru dan mengubah kehidupanya, lingkungannya maupun mengubah dunia,” imbuhnya.

Menurutnya, silatnas ini menjadi ajang untuk bisa saling bertukar pikiran karena para alumni ini adalah mereka yang memiliki karir dan jabatan di berbagai jenjang baik pusat hingga daerah. “Diantara pengalaman dan karir dari masing masing alumni ini diharapkan tercipta ide-ide positif demi membangun Indonesia,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga memaparkan sejumlah capaian keberhasilan memimpin Jawa Timur yang bermodalkan strong partnership dan strong collaboration. Keberhasilan itu tergambar dalam banyaknya capaian prestasi dari bidang pendidikan, Kesehatan, ASN, Income perkapita, SPM hingga strategi jitu di sektor pangan.

Dihadapan peserta silatnas, Gubernur  Khofifah memaparkan bahwa Jatim sebagai provinsi yang mengedepankan dan peduli pada sektor pendidikan. Terbukti, dalam tiga tahun terakhir Jawa Timur terus mendominasi dengan menduduki peringkat pertama jumlah yang diterima pada jalur SNMPTN maupun SBMPTN.

“Pertemuan ini akan menjadi luar biasa karena akan menjadi kesempatan untuk menemukenali seluruh potensi yang ada di setiap level di setiap daerah. Harapan kita semua nantinya para alumuni pamong praja STPDN.akan memberikan kontribusi yang lebih signifikan dengan membangun jejaring yang kuat dan solid,” tegasnya.

Di sisi lain Ketua Alumuni STPDN Angkatan 01 yang juga selaku Direktur Layanan Aplikasi Pemerintahan Kemenkominfo Bambang Dwi Anggoni menyampaikan berterima kasihnya atas kehadiran Gubernur Khofifah dalam silatnas dan seminar nasional hari ini.

Pihaknya mengatakan, bahwa IKI yang digaungkan oleh Gubernur Khofifah merupakan salah satu pemantik semangat bagi para alumni STPDN angkatan 01 agar bisa lebih maju dan solid ke depannya.

“Arahan dan pembinaan dari Ibu Gubernur yang kaya akan pengalaman kepada kami utamanya Inisatif Kolaborasi dan Inovasi atau dikenal dengan IKI ini akan dilanjutkan sebagai bekal melangkah dan bekerja lebih baik di masing masing instansi kami,” tegasnya.

Ia mengatakan, bahwa secara total pamong praja STPDN angkatan 01 berjumlah 491 orang. Dari jumlah itu, banyak yang sudah menduduki jabatan di berbagai jenjang pemerintah pusat seperti kementrian, lembaga hingga menjadi pejabat di lingkungan daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.  “Jumlah kami 491. Kami banyak berprofesi di kementrian lembaga hingga dosen yang mengajar di perguruan tinggi,” tutupnya. (Q cox, tama dinI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *